IPOL.ID – Kontes Bacan Rock Show Part III bertema “Kontes Batu Bacan Pengembangan dan Pengelolaan Kemitraan dan Kerjasama Ekonomi Kreatif”, digelar di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (30/10) siang. Sehingga diharapkan kedepan dapat mendongkrak perekonomian di kawasan Urban Tourism.
Jumlah peserta dalam kegiatan “Kontes Batu Bacan Tingkat Nasional Dalam Memperingati Hari Sumpah Pemuda,” yang mengikuti kontes Bacan Rock Show Part III tersebut, ada sebanyak 175 peserta sama dengan jumlah batu bacannya.
Para peserta tak hanya berasal dari DKI Jakarta saja namun juga diikuti peserta dari Bandung, Jawa Barat, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Tengah serta Surabaya, Jawa Timur.
Kepala Divisi Regional 2 Perumda Pasar Jaya, Nurman Adi Permana mengatakan, jadi intinya kegiatan ini satu bentuk kolaborasi antara Perumda Pasar Jaya dengan Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Timur. Seperti diketahui selama masa pandemi pedagang non pangan berdampak pada pendapatan mereka, selama pandemi 2 tahun lalu banyak pedagang tak boleh aktif berdagang.
“Dengan adanya kontes Bacan Rock Show Part III ini kedepan diharapkan perekonomian para pedagang batu khususnya bisa tumbuh kembali,” kata Nurman Adi didampingi Kepala Pasar Rawa Bening, Ahmad Subhan, Minggu (30/10).
Sesudah pandemi berlalu, sambung Nurman, Perumda Pasar Jaya bersinergi dan kolaborasi dengan instansi lainnya tuk meningkatkan gairah perdagangan. Sehingga masyarakat pun akan mendapat informasi. “Bahwa Pasar Rawa Bening selain menjadi pusat perdagangan batu akik di Indonesia, juga menjadi suatu destinasi pariwisata, baik lokal maupun mancanegara,” terang dia.
Rencana pada tahun 2023 akan diadakan kontes batu pandan? Nurman menambahkan bahwa selama itu berkegiatan positif bagi pertumbuhan ekonomi khususnya di DKI Jakarta maka Perumda Pasar Jaya akan mendukung terhadap hal itu.
“Tentunya kegiatan seperti ini tak hanya melibatkan satu instansi saja. Dibutuhkan kolaborasi dengan instansi terkait yang kompeten untuk bekerjasama,” tukasnya.
Menurut Nurman, selama bisa berkolaborasi maka gaungnya akan lebih besar, dan manfaatnya bagi pedagang dan masyarakat akan lebih besar juga.
“Tentu kita harap kedepan mau kontes batu pandan, bacan atau kalimaya, atau batu apapun, selama itu berkolaborasi dengan instansi terkait maka Perumda Pasar Jaya akan mendukung itu sebagai wadah destinasi, etalase DKI Jakarta,” ungkapnya.
“Jika ditanya dengan skala besar, dimana sih pusat batu akik, aji? Ya pasti jawabannya ada di Pasar Rawa Bening”.
Harapan lainnya kedepan Perumda Pasar Jaya, pertama, berharap pandemi ini sudah teratasi dan masuk pada new normal. Jika new normal tingkat ekonomi akan tumbuh. Pertumbuhan di 2022 ini akan dilihat tumbuh signifikan. “Artinya adalah semua sektor boleh berjualan selama prokesnya dijaga. Dan menjaga kebiasaan kita jangan terlalu berkumpul,” tambah Nurman Adi.
Di new normal 2022 ini pihaknya berkeyakinan, dengan giatnya Pemerintah Pusat memberikan vaksinasi kepada masyarakat tentu itu menjadi antibody untuk masyarakat. Sehingga virus Corona ini akan tertangani dengan baik.
Tentunya juga pihaknya untuk pangan Perumda Pasar Jaya mensuport kegiatan pedagang pangan aktif. Membuka dagangan pangan dan agar beraktivitas seperti sedia kala tanpa dibatasi. Yang menjadi perhatian juga kepada pedagang yang sifatnya non pangan juga, ini satu bentuk momentum Perumda Pasar Jaya berkolaborasi dengan dinas terkait untuk meningkatkan perekonomian di DKI Jakarta.
Beberapa Pasar Tematik seperti Pasar Rawa Bening, kemudian ada Pasar Pramuka yang kaya akan burung dan ayam, pasar itu juga ada pedagang obat-obatan. Satu-satunya pasar yang eksis selama pandemi adalah Pasar Pramuka.
“Karena semua orang mencari vitamin selama pandemi. Kemudian Pasar Cipete dan Asam Reges sebagai pusat penjualan asesoris onderdil mobil,” ungkapnya.
Sehingga dia optimis bahwa kedepan Pasar Tradisional kedepan akan tetap eksis dan dibutuhkan masyarakat. Karena harganya yang bersaing, kualitasnya bagus dan juga media sosial penting untuk diketahui warga masyarakat baik di DKI Jakarta dan daerah lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kasudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Jakarta Timur, Ahmad Gozali menjelaskan, untuk kesekian kalinya sejak tahun lalu, Sudin Parekraf Jakarta Timur, mendukung kegiatan festival bacan di Pasar Rawa Bening menjadi bagian dari aktifasi kawasan Jatinegara sebagai kawasan Urban Tourism. Kedua, tentu pengembangan bagi usaha kreatif.
Mereka semua berusaha di bidang batu bacan. Melibatkan banyak masyarakat, mulai tulang gosok, tukang batunya kemudian ikatannya dan sebagainya.
“Kita berharap aktivasi di kawasan Urban Tourism ini membantu meningkatkan perekonomian di Pasar Rawa Bening dan DKI Jakarta. Atau setidaknya kembali ke zaman seperti Covid-19,” tukas Gozali.
Dia menjelaskan, adanya fashion show batu bacan yang dilakukan Abang None Jakarta Timur. Bacan tak hanya digemari lelaki, bahkan tak terpisahkan oleh perempuan. Taiwan saja sudah memproduksi bacan untuk anting, kalung dan gelang. Kenapa itu tidak dikembangkan para pengusaha di Pasar Rawa Bening. Sehingga pada kegiatan kontes bacan part III ini ditampilkan fashion show yang dipakai None Jakarta Timur.
“Hasilnya tadi bisa dilihat mewah, lebih fashionable dipakai oleh None Jaktim/perempuan,” katanya sumringah.
Menurutnya, ini adalah bagian dari kerjasama bagaimana meningkatkan kawasan Pasar Rawa Bening, sejauh ini mendukung kegiatan kontes melibatkan aspek lainnya seperti bazar. Kedepan, pihaknya akan mengundang pengusaha perhotelan untuk mengembangkan pariwisata di Jakarta Timur. Juga menjadi bagian paket travel di Jakarta Timur.
“Jatinegara ini kaya lokasi semisal Pasar Jatinegara dan andalan pariwisatanya ada Taman Mini Indonesia Indah (TMII), kawasan urban lainnya juga ada Lubang Buaya, Taman Kelinci, Taman Wisata Lebah, jadi tak kaya dengan wilayah Jakarta lainnya,” tutup dia. (Joesvicar Iqbal/msb)