IPOL.ID – Sebanyak 62 perempuan penggerak di DKI Jakarta mendapatkan penghargaan. Perjalanan mereka tak berhenti sampai di situ. Sebab, ke depannya, Jakarta memerlukan lebih banyak lagi para perempuan penggerak di berbagai bidang.
Hal itu mengemuka saat kegiatan Ibu Ibukota Awards, Puncak Perayaan #AksiHidupBaik 62 Sosok Perempuan Penggerak yang berlangsung di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa (11/10) malam.
Terlihat para perempuan penggerak yang memberi inspirasi terhadap sesama kaum hawa dan generasi penerus bangsa unjuk gigi di Teater Besar Taman Ismail Marzuki. Tak sedikit program pemberdayaan ibu-ibu Jakarta dimunculkan. Peran ibu-ibu sebagai tokoh penggerak pun masih dirasa diperlukan, meski di kota metropolitan sekalipun.
Penggagas Ibu Ibukota Awards, Fery Farhati mengatakan, ajang ini sudah diselenggarakan 3 kali, tiga tahun penyelenggaraan dengan 62 sosok perempuan penggerak Jakarta. Sejak 2019-2021 dilaksanakan Ibu Ibukota Awards.
“Ini sangat terasa dampaknya dan banyak mereka yang menjadi tergerak, terinspirasi,” kata Fery di kawasan Taman Ismail Marzuki seusai acara berlangsung.
Diketahui, para perempuan penggerak itu tersebar di seluruh DKI Jakarta. Di antaranya, di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan, Ciracas, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, hingga Pulau Harapan, Kepulauan Seribu.
Pada malam apresiasi di Bidang Lingkungan, penghargaan yang diberikan berupa selendang apresiasi kepada mereka yang membuat Jakarta lebih hijau dan ramah lingkungan. Kehadiran 13 perempuan penggerak Bidang Lingkungan itu akan lebih bersinergi dengan generasi lebih muda yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
“Virus budaya cinta lingkungan ini pun akan disebarkan ke masyarakat luas,” kata Maharia didampingi Kadis Pertamanan dan Hutan DKI, Suzi Marsitawati.
Kemudian di Bidang Kesehatan, di dalamnya terdapat edukasi terhadap ibu-ibu menyusui, informasi seputar kanker, pendampingan korban kekerasan seksual, dengan harapan mereka dapat terus berjuang. Seperti halnya warga Jakarta Dwi, Elida, Nia, Puri, Erna dan Ike yang mendapatkan akses kesehatan dan sejahtera.
Sosok perempuan penggerak Bidang Kesehatan, Tri Purwanti menyampaikan, di Jakarta masih banyak permasalahan kesehatan, rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, dan kurangnya akses mendapat kesehatan. “Sehingga persoalan ini membuat kami tergerak membantu membuat warga sekitar jadi lebih sehat. Bukan hanya kesehatan jasmani, tapi juga mental,” katanya.
Kemudian, masalah lainnya tumbuh kembang janin, merawat anak dan permasalahan rentan pada kehidupan remaja. Mereka generasi masa depan. “Selama ini kami diam namun bekerja dengan ketulusan hati, tak banyak yang melihat. Hingga kami disatukan di keluarga besar Ibu Ibukota yang dipenuhi sosok perempuan hebat yang mau berbagi ilmu dan melakukan hal baik,” kata Tri.
Dia pun berharap, perempuan penggerak di Bidang Kesehatan ini akan terus mendampingi, namun pihaknya memerlukan naungan dalam melakukan melanjutkan #AksiHidupBaik itu. “Bantu dan edukasi kami untuk masyarakat dalam wadah yang lebih kuat dan menciptakan Jakarta menjadi kota humanis penuh harapan serta nyaman ditempati,” tuturnya.
Untuk Bidang Pendidikan, sebanyak 12 perempuan penggerak Bidang Pendidikan Ibu Ibukota Awards juga diberikan selendang dan disematkan langsung oleh Nahdiana, Kadisdik DKI Jakarta.
Sosok perempuan penggerak Bidang Pendidikan, Khoiriyah menyampaikan, pihaknya ingin tetap memberikan pendidikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka juga ingin sekolah dan mempunyai masa depan yang akan membuat wajah orang tua mereka tersenyum bangga.
“Kami bangga menjadi keluarga dari 62 sosok perempuan penggerak di Jakarta, Ibu Ibukota teman #AksiHidupBaik, menuju cita-cita agar dunia pendidikan menyeluruh dan berkeadilan,” ucap dia.
Khoiriyah menambahkan, dengan memajukan dunia pendidikan tak hanya bagi anak-anak, tapi bagi orangtua dan masyarakat untuk menyongsong Indonesia emas. “Jadi jangan menunggu orang lain, orang hebat dibentuk dari kesulitan, kegagalan dan tantangan”.
Sementara itu, penghargaan juga diberikan kepada para perempuan penggerak di Bidang Kerajinan dan Kewirausahaan. Sejauh ini, mereka memberdayakan anak muda, difable, petani urban dan ibu-ibu hingga menembus pasar internasional. Ada pesan optimisme dihadirkan disini, yaitu sosok perempuan penggerak yang pantang menyerah dan memiliki kegigihan.
Sosok perempuan penggerak yang menerima penghargaan di Bidang Kerajinan dan Kewirausahaan, di antaranya Ita, Irma, Leli, Fatimah, Niki, Yus, Shinta, Eni penggerak ekonomi keluarga di Jakarta. Selendang apresiasi diberikan langsung oleh Kadis PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo.
Terakhir terdapat 13 perempuan penggerak di Bidang Pemberdayaan juga diberikan apresiasi, karena kepedulian mereka bekerja dari hati dan dengan ketulusan. (Joesvicar Iqbal)