“Industri smelter merupakan salah satu proyek nasional untuk mendukung hilirisasi mineral, karenanya kami siap untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi para pengembang bisnis di Indonesia dengan kualitas andal dan harga yang kompetitif,” kata Joharifin.
Optimisme PLN dalam melistriki bisnis dan industri di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengan bukanlah tanpa alasan. Saat ini, lanjut Joharifin, sistem kelistrikan di Kalimantan telah terhubung dengan jaringan transmisi interkoneksi Interkoneksi Barito – Mahakam dengan daya mampu 1.780 megawatt (MW) dan beban puncak tertinggi 1.305 MW dengan cadangan 475 MW.
“Sistem kelistrikan PLN saat ini sudah sangat andal, daya mampu juga berlebih sehingga tidak ada lagi isu defisit daya. Jadi bagi para pengusaha yang berniat akan membangun industri di Kalselteng silakan bangun, Anda fokus mengurus bisnisnya, kami yang urus listriknya,” jelas Joharifin.
Joharifin berharap, dengan penandatanganan ini dapat berdampak luas bagi perekonomian baik di daerah maupun secara nasional. Karena kehadiran industri smelter bisa menyerap tenaga kerja lokal yang kemudian berdampak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.