IPOL.ID – Di antara semua kucing besar yang terancam punah, harimau dianggap sebagai megafauna yang paling karismatik dan populer. Menjadi predator puncak dalam suatu ekosistem, harimau memainkan peran penting dalam mengatur dan mempertahankan proses ekologi. Oleh karena itu, memastikan konservasi mereka akan menjamin kesinambungan ekosistem hutan dan keberlanjutan sumber daya alam.
Namun, saat ini, meningkatnya perburuan liar, hilang serta terdegradasinya habitat, konflik manusia-harimau, dan menipisnya mangsa harimau telah mengakibatkan populasi harimau terfragmentasi di 13 negara di Asia – tiga negara diantaranya sudah punah. Penilaian lembaga lembaga UNi Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature and Natural Resource/IUCN) terbaru yang dipimpin oleh Panthera mengungkapkan bahwa sekitar 4.500 harimau berkeliaran bebas di alam liar.
Lantas Kenapa harimau tidak ada di Afrika dan hanya di Asia? Padahal banyak predator kucing besar lainnya tinggal di tanah Afrika. Contohnya seperti singa dan cheetah. Hingga saat ini, tidak diketahui alasan pasti mengapa kelompok kucing besar ini bermigrasi. Selama jutaan tahun lampau, nenek moyang harimau ternyata tinggal di Afrika. Setelah bermigrasi, mereka hidup di Asia, dan tidak tersebar kembali ke Afrika. Itulah sebabnya tidak ada harimau di Afrika dan hanya ditemukan di Asia.