“Ketiga aksi pemerintah Indonesia dalam meluncurkan Energy Transition Mechanism (ETM) adalah langkah progresif yang perlu didukung untuk bisa memudahkan skema investasi yang menguntungkan dan memudahkan,” ujar Elrika.
Keempat adalah menyelaraskan dan membangun kepercayaan investor dan juga lenders dalam memberikan pembiayaan hijau yang murah dan berbunga rendah. “Tentu saja hal ini perlu didukung dengan transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola pembiayaan,” tambah Elrika.
Ia menilai, langkah yang dilakukan PLN dalam mengemas rencana proyek mampu meningkatkan kepercayaan investor dalam berinvestasi di sektor pembangkit EBT. PLN juga perlu menciptakan teknologi agar pembangunan tetap mengutamakan efisiensi dan juga keandalan pasokan listrik.
“Kolaborasi memang menjadi hal yang penting dalam mewujudkan agenda transisi energi ini,” terang Elrika.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN melakukan sejumlah inisiatif dalam mendukung agenda dekarbonisasi. Salah satunya adalah memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan gencar membangun pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Dalam menjalankan proyek mengejar target net zero emission, PLN menyambut dukungan internasional dari sisi pembiayaan.