Selain itu selama pandemi covid 19, tenaga medis khususnya sebanyak 717 tenaga perawat gugur. Perawat setia mengiringi dan mengawal korban pandemi. Profesi nakes semua tak terkecuali berada di garda terdepan. Dedikasi ini yang ingin dikedepankan. Bahwa mencintai bangsa bukan dengan berkata saya paling Pancasila, paling NKRI. Tapi menjadi tenaga medis adalah sebuah aksi nyata mencintai negara. “Dan UKI sudah setia kepada republik ini, terbukti dengan memberi sumbangsih nyata pembangunan kesehatan. Dukungan UKI sangat terasa selama masa pandemi ini,” kata Maryanto.
Sebagai insan profesi perawat, lanjut Dia, fisioterapi dan keperawatan adalah profesi yang mulia. Karena itu ia berpesan agar para lulusan berpengang teguh pada sumpah profesi. “Sumpah kode etik memberi arahan pada profesinalisme kita di bidang profesi ini. Karena itu kode etik sangat penting,” kata Maryanto.
Sedangkan Bendahara Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Soeroso, mengucapkan kata selamat kepada semua lulusan prodi fisioterapi dan keperawatan UKI. “Tetap semangat menimba ilmu, memperbarui skill nya. Tingkatkan kompetensi di era global dan digital ini,” kata dia.