Selama ini, ungkapnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya memindahkan sampah semata dari dalam kota Jakarta ke TPST Bantargebang di Bekasi. Padahal, tegasnya, pengelolaan sampah tidak hanya semata memindahkan sampah itu yang kini sudah mulai memenuhi TPST Bantargebang.
“Sementara, membangun pengelolaan sampah di indoor Jakarta ka dulu ada tuh rencana membangun ITF (intermediete treatment facility) di 5 titik. Ada di Jakarta barat selatan, Utara, Timur dan sebagainya, tapi tidak berhasil. Lalu sekarang muncul komunitas pengelola sampah mengajari dan masuk ke sekolah-sekolah, ke perguruan tinggi untuk mengelola sampah,” jelasnya.
Diakuinya, minta warga Jakarta dalam mengolah sampah sudah cukup tinggi. Salah satunya banyak bermunculan Bank sampah di berbagai wilayah. Namun, tegasnya, Bank sampah ini tidak pernah dilirik menjadi mitra Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta
“Saya kira, bank sampah lembaga, komunitas yang concern mengelola sampah itu di bangkitkanlah, difasilitasi. Jadi, fokusnya bukan hanya pengawasan itu yang drone, menurut saya tuh untuk apa gitu loh? Mereka tuh orang-orang DKI mau mengelola sampah gitu, cuma tuh dia nunggu berbagi anggaran dengan pemerintah, mereka mustinya di support supaya mereka berkembang,” jelasnya.