IPOL.ID – Membeli perhiasan emas dan berlian tak boleh sembarangan. Yang ditanya ke penjual jangan hanya harga, tapi juga hal lainnya, seperti kandungannya. Perhiasan juga merupakan kekayaan budaya bangsa.
“Khusus emas, kami mengedukasi, belajar mengenai kadar yang tepat, supaya pelanggan menjadi pandai dan kritis setiap membeli emas tidak hanya menanyakan harganya, tapi kadarnya dan kandungannya,” ungkap Petronella Soan, selaku COO dari Central Mega Kencana (CMK) saat meresmikan gerai ke-100 di The Palace Jeweler Pakuwon Mall Surabaya, baru-baru ini.
.
Setelah selama ini menjadi perusahaan retail perhiasan terbesar di Asia Tenggara yang terpercaya, CMK meraih tonggak prestasi dengan meresmikan gerainya yang ke-100 di The Palace Jeweler Pakuwon Mall Surabaya. CMK, yang menaungi merek-merek perhiasan ternama yakni MONDIAL, Frank & co., dan The Palace Jeweler, berbangga dalam pencapaiannya ini yang diselenggarakan pada 26 November 2022.
Peresmian ini juga sekaligus menandai hadirnya gerai ketiga The Palace Jeweler di Kota Pahlawan. Gerai baru di Surabaya ini juga menjadi bukti pencapaian CMK yang telah puluhan tahun berkiprah sebagai pelaku terdepan dalam industri ritel perhiasan Nusantara.
Capaian ini juga menjadi sebuah capaian yang menjadi tolak ukur baru bagi pelaku-pelaku ritel perhiasan di Indonesia. Momentum yang juga menjadi tonggak sejarah baru ini pun menjadi sebuah roda penggerak bagi CMK untuk semakin berinovasi dan berekspansi.
Hal ini terejawantahkan melalui sebuah perayaan seremonial pembukaan gerai yang megah, meriah, namun tetap bersahaja yang dihadiri oleh segenap internal CMK serta rekanan-rekanan CMK pada hari Sabtu, 26 November 2022, di gerai The Palace Jeweler Pakuwon Mall Surabaya.
Dimeriahkan pula dengan penampilan hasil kolaborasi dengan Jember Fashion Carnaval dan food and Beverages dari Chef kenamaan asal Surabaya, Chef Ken. Tak lupa, momen bersejarah ini juga disaksikan oleh petinggi-petinggi dari media nasional.
“Hari ini adalah hari di mana mimpi 26 tahun yang lalu terwujudkan serta menjadi babak baru dalam terciptanya inovasi, inisiasi, bahkan impian-impian baru. Karena, sudah seyogyanya bahwa momen dibukanya toko kami yang ke-100 juga menjadi penanda komitmen kami dalam meningkatkan mutu, kemutakhiran, pelayanan, serta perluasan dari kiprah kami,” kata Petronella Soan.
Tonggak keberhasilan yang sama juga dirasakan bagi segenap tim dari The Palace Jeweler. Jelita Setifa, selaku General Manager dari The Palace Jeweler mengungkapkan, The Palace Jeweler sebagai National Jeweler yang menyediakan beragam koleksi perhiasan berlian dan emas berkualitas dengan senantiasa mengedepankan budaya Indonesia, dalam mengembangkan karya lokal berkualitas tinggi dengan kualitas pelayanan terbaik.
“Kampanye kami masih sama, memasyarakatkan perhiasan khususnya berlian dan emas. Jadi khusus emas, kami mengedukasi, belajar mengenai kadar yang tepat, supaya pelanggan menjadi pandai dan kritis setiap membeli emas tidak hanya menanyakan harganya, tapi kadarnya dan kandungannya,” tambahnya.
Kerja Sama Kemenparekraf
Tidak berhenti pada tonggak capaian melalui kegiatan operasional ritelnya, CMK juga memanfaatkan momentum pembukaan gerai ke-100 untuk mengabsahkan eksistensinya melalui The Palace Jeweler yang menjadi brand perhiasan pertama di Indonesia yang menjadi mitra co-branding dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Dedi Ahmad Kurnia, Plt Direktur Bidang Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf menyatakan antusiasmenya terhadap momen penandatangan kerja sama co-branding dengan The Palace Jeweler.
“Perhiasan merupakan salah satu unsur budaya Indonesia yang telah ada sejak jaman Kerajaan dan bersumber dari alam kita sendiri. Sayangnya saat ini perhiasan-perhiasan dari mancanegara justru menjadi primadona di negara Indonesia, padahal bisa saja bahan bakunya berasal dari Indonesia,” kata Dedi.
Hal yang sama juga tersampaikan oleh Petronella Soan. “Kerja sama ini merupakan sebuah upaya kolektif yang berusaha mengedukasi masyarakat Indonesia akan 2 hal: yakni bahwa kreasi perhiasan merupakan sebuah kekayaan bangsa, histori, budaya, dan Negara, dan bahwa industri perhiasan Indonesia layak untuk berada sejajar dengan industri perhiasan atau merek-merek ritel perhiasan yang ada di negara-negara lain,” tandasnya. (ahmad)