IPOL.ID – Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono enggan menanggapi terlalu jauh polemik karangan bunga misterius di Balai Kota Jakarta. Karangan bunga itu menuliskan pesan dugaan nepotisme yang terjadi di tubuh PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
“Ya itu biasa, nanti bisa ada tahap-tahapannya kan. Kita lihat dulu, tidak perlu gegabah, mekanismenya kita tanya lebih lanjut lagi,” ujar Heru Budi Hartono kepada wartawan, Jumat (4/11).
Terkait hal ini, sejumlah Kepala Divisi PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengaku nama jabatannya dicatut karangan bunga misterius yang mengungkap dugaan nepotisme di tubuh PT Jakpro. Jakpro menilai tudingan itu fitnah.
“Kemarin itu, para kadiv berkumpul berdialog dan merasa terfitnah dengan adanya pencatutan Kadiv melalui pengiriman bunga tersebut,” ujar Corporate Secretary PT Jakpro, Syachrial Syarief saat dihubungi hari ini.
Menurutnya, manajemen PT Jakpro memiliki program talent mobility dalam pengisian jabatan manajerial. Tujuannya, agar kompetensi SDM Jakpro menjadi merata dan sesuai dengan portofolio perusahaan.
“Hal ini menjadikan setiap insan Jakpro memiliki kompentensi yang selaras dan sesuai dengan portofolio perusahaan, sehingga bisa mengakselarasi target yang hendak dicapai perusahaan,” kata Syachrial.
Dengan semakin meningkatnya portofolio Jakpro, lanjut Syachrial, pihaknya tengah melakukan reorganisasi internal perusahaan agar perusahaan lebih adaptif dan agile menghadapi tantangan bisnis dari sisi internal maupung eksternal, sehingga dibutuhkan SDM yang kompeten dan pengalaman di bidangnya.
“Dalam proses ini tentunya tidak bisa mengakomodasi seluruhnya,” imbuhnya.
Apalagi, ungkapnya, Jakpro memiliki berbagai lini bisnis seperti Properti, kontruksi (Utilitas, ICT, Infrastruktur), Energi, Mobility, Jasa/Service konsultasi. Namun, akunya, saat ini Jakpro sedang fokus pada sektor energi, mobility dan properti yang secara signifikan akan memberikan ruang lebih besar kepada kolaborasi antar portofolio dan juga peluang mitra-mitra investor untuk ikut bergabung dan bekerjasama dengan konsep saling menguntungkan dalam jangka menengah dan Panjang.
Dalam keterangan tertulis yang diterima, para kadiv Jakpro merasa keberatan ada penyebutan nama pada karangan bunga misterius itu. Mereka tegas membantah tulisan yang ada dalam karangan bunga tersebut.
“Kami merasa tidak pernah membuat pernyataan seperti itu dan keberatan dikaitkan dengan hal tersebut. Kami mendukung upaya transformasi manajemen untuk perbaikan jakpro group ke depannya,” tulisnya.
Belum lama ini, sejumlah karangan bunga misterius, tanpa identitas pengirim dipasang di Balai Kota Jakarta. Namun, karangan bunga itu tidak lama bertengger di Balai Kota karena petugas setempat langsung membereskannya.
Dalam tulisannya, karangan bunga misterius itu mengatasnamakan Kepala Divisi PT JakPro menuliskan pesan yang meminta PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi untuk menyelematkan PT JakPro dari nepotisme. (pin)