IPOL.ID – PT MRT Jakarta akan menggaet sejumlah industri wisata untuk meningkatkan jumlah pelanggan yang menggunakan kereta kebanggaan warga Jakarta itu. Hingga Oktober 2022, tercatat 2.238.018 orang menggunakan layanan MRT Jakarta.
“Untuk menaikkan angka keterangkutan, PT MRT Jakarta (Perseroda) bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata,” ujar Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Rendi Alhial, Senin (7/11/2022).
Menurutnya, kerja kolaborasi PT MRT Jakarta akan terus ditingkatkan dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder). Hal ini diyakini akan mendorong peningkatan angka keterangkutan seperti PPD, Tebengan, dan yang terbaru, Swoop.
Dia meyakini, kehadiran angkutan pengumpan ini akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing).
“Secara angka, operator pengumpan ini menyumbang 13 persen angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta,” katanya.
Pada akhir 2022 ini, lanjut Rendi, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan angka keterangkutan ratarata harian dapat menyentuh 40 ribu orang per hari. Hal ini dapat terwujud apabila sejumlah kebijakan dapat dilaksanakan seperti percepatan regulasi yang mendukung penggunaan transportasi publik oleh pemerintah seperti electronic road pricing, penyesuaian tarif parkir, serta integrasi sempurna (infrastruktur, jalur, dan tarif) makin terwujud.
“Per Oktober 2022, tercatat 2.238.018 orang menggunakan layanan MRT Jakarta. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa rata-rata per hari sekitar 72.194 orang menggunakan MRT Jakarta dengan 7.663 perjalanan kereta,” jelasnya.
Peningkatan jumlah pelanggan MRT Jakarta ini, jelasnya, disebabkan karena ketepatan waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti kereta ratangga yang mencapai 100 persen. Jumlah angka keterangkutan tersebut menunjukkan adanya kenaikan sekitar 223.189 orang dari bulan sebelumnya, yaitu 2.014.829 orang dengan rata-rata harian mencapai 67.161 orang.
“Kenaikan angka keterangkutan ini menunjukkan kepercayaan tinggi masyarakat terhadap layanan MRT Jakarta,” imbuhnya.
Rendi mengaku optimistis, target keterangkutan harian tersebut dapat tercapai melihat grafik kenaikan jumlah penumpang yang menunjukkan peningkatan. Terlebih, pihaknya mengaku telah menyiapkan aplikasi MRT Jakarta yang bisa digunakan pelanggan melalui ponsel pintar untuk membeli tiket perjalanan, menggunakan poin penggunaan untuk ditukar dengan berbagai promo, bahkan menonton film dan bermain gim ponsel.
“Seluruh fitur gaya hidup ini bertujuan untuk memberikan pengalaman penuh kepada pelanggan saat menggunakan layanan MRT Jakarta,” tandasnya. (Pin)