“Secara angka, operator pengumpan ini menyumbang 13 persen angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta,” katanya.
Pada akhir 2022 ini, lanjut Rendi, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan angka keterangkutan ratarata harian dapat menyentuh 40 ribu orang per hari. Hal ini dapat terwujud apabila sejumlah kebijakan dapat dilaksanakan seperti percepatan regulasi yang mendukung penggunaan transportasi publik oleh pemerintah seperti electronic road pricing, penyesuaian tarif parkir, serta integrasi sempurna (infrastruktur, jalur, dan tarif) makin terwujud.
“Per Oktober 2022, tercatat 2.238.018 orang menggunakan layanan MRT Jakarta. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa rata-rata per hari sekitar 72.194 orang menggunakan MRT Jakarta dengan 7.663 perjalanan kereta,” jelasnya.
Peningkatan jumlah pelanggan MRT Jakarta ini, jelasnya, disebabkan karena ketepatan waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti kereta ratangga yang mencapai 100 persen. Jumlah angka keterangkutan tersebut menunjukkan adanya kenaikan sekitar 223.189 orang dari bulan sebelumnya, yaitu 2.014.829 orang dengan rata-rata harian mencapai 67.161 orang.