“Jika dibandingkan dengan persentase perolehan kursi pileg 2019, hanya PDIP dan Golkar partai yang pernah menang pemilu yang perolehannya mendekati suara pileg 2019,” ungkapnya.
Mengapa PDIP masih unggul? Ade menjelaskan, setidaknya ada dua alasan terhadap hal ini. Pertama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih populer. Jokowi jauh lebih identik dengan PDIP.
Alasan kedua, karena PDIP menjadi pahlawan menolak perpanjangan jabatan presiden dan presiden tiga periode. Publik yang menolak perpanjangan jabatan presiden angkanya mencapai 74,1%. Publik yang menolak presiden 3 periode angkanya mencapai 77,2%.
“Jadi penolakan PDIP terhadap dua isu tersebut sejalan dengan keinginan rakyat,” paparnya.
Kemudian kenapa Golkar masih unggul? Ade mengungkapkan, setidaknya ada tiga alasan. Pertama, kepuasan publik terhadap penanganan Covid-19. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan Covid-19 mencapai angka 76,5%.
“Dua aktor utama dikenal luas bertanggung jawab atas penanganan Covid-19 yakni Airlangga Hartarto dan Luhut Panjaitan. Keduanya dikenal tokoh Golkar”.