IPOL.ID – Indonesia memang dikenal dunia dengan kawasan pusat terumbu karang. Namun tahukah anda, kalau gugusan karang terbesar di dunia terdapat di sebelah timur Benua Australia? Ya benar, Great Barrier Reef. Lantas berapa usia dari gugusan terumbu karang ini? Apa keunikan lainnya?
Dikutip dari worldatlas.com, punya panjang 2.300 kilometer (1.430 mil), Great Barrier Reef merupakan sistem terumbu karang terbesar di dunia. Tempat in ditinggali oleh 1.600 spesies ikan, 411 spesies karang batu dan 150 spesies karang lunak, lebih dari 30 spesies paus dan lumba-lumba, dan enam dari tujuh spesies penyu yang ada di dunia.
Otoritas Taman Laut Great Barrier Reef, memperkirakan bahwa seluruh struktur karang penghalang bermula dari 600 ribu tahun yang lalu.
Namun begitu, penelitian Institut Ilmu Kelautan Australia mengungkapkan bahwa pertumbuhan gugusan karang terbesar itu baru terbentuk pada akhir zaman es atau masa glasial akhir. Great Barrier Reef terbentuk di dataran pantai yang tergenang air sekitar 20 ribu tahun yang lalu karena naiknya permukaan air laut. Dari 20 ribu tahun hingga 6.000 tahun yang lalu, terjadi kenaikan permukaan laut yang stabil.
Pinggiran yang terendam dari bukit-bukit yang terendam di dataran pantai menyediakan daerah-daerah dangkal di mana akhirnya karang-karang itu tumbuh. Selama bertahun-tahun, karang tumbuh di atas bukit-bukit yang terendam ini membentuk pulau karang dan terumbu karang hingga sekarang.
Karang adalah hewan invertebrata laut, dibentuk oleh koloni polip. Polip memiliki tubuh kantung dengan tentakel yang muncul. Untuk melindungi tubuh lunaknya, polip menggunakan ion kalsium dan karbonat dari air laut untuk membuat kerangka luar yang keras.
Mereka muncul hanya di bawah naungan kegelapan untuk menangkap makhluk kecil. Ini bukan satu-satunya sumber makanan mereka. Alga, yang memberi warna pada karang, juga membantu polip bertahan hidup. Alga menyerap cahaya dari matahari dan selanjutnya menyediakan makanan bagi karang.
Perubahan kondisi dapat menyebabkan polip mengeluarkan alga, mengakibatkan pemutihan karang (bleaching). Pemutihan karang inilah yang berbahay sebab menunjukkan tidak sehatnya terumbu karang. Belaching memang tidak serta-merta membunuh semua karang. Namun, itu membuat terumbu karang kekurangan pasokan zat gizi dari makanan utama mereka, menempatkan mereka pada risiko kelaparan dan penyakit. Jika kondisi iklim dan perairan kembali normal, maka karang dapat pulih kembali dari pemutihan.
Yang mengherankan, terumbu karang baru dapat dimulai dari satu polip. Jika kondisinya tepat, seluruh koloni dapat menyinkronkan reproduksi dengan setiap polip melepaskan materi genetik ke dalam air. Dari sini, karang baru bisa terbentuk. Masalahnya hanya ada satu musim pemijahan per tahun untuk karang dan masa tumbuh yang lama bagi terumbu karang untuk berkembang.
Sebagai informasi, Great Barrier Reef mungkin adalah aset alam paling dikenal dari Australia, dan tidak heran jika tempat ini menjadi salah satu destinasi terpopuler di dunia bagi wisatawan dari berbagai usia dan belahan dunia. Di taman laut Australia ini kita bisa bersnorkeling, menyelam skuba, atau melihat keindahan taman bawah air ini dari kapal berlantai kaca. (timur arif)