IPOL.ID – Tembok Sekolah Embun Pagi Islamic School di Gang Haji Wawang II, RT 08/RW 08, Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, roboh pada Senin (28/11). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Namun demikian, tembok dengan panjang sekitar 30 meter dan tinggi 3,5 meter tersebut roboh menimpa dua rumah dan satu mobil warga di Gang Haji Wawang II, RT 08/RW 08, Kelurahan Pondok Kelapa.
Warga sekitar, Suharti, 40, mengatakan, tembok yang berbatasan dengan permukiman warga tersebut roboh ketika pihak sekolah sedang melakukan pengerjaan pembangunan gedung.
“Kejadiannya sekitar jam 17.00 WIB pas hujan. Untungnya enggak ada korban, cuma ada rumah dan mobil warga yang kena reruntuhan material,” tutur Suharti di kawasan Duren Sawit, Selasa (29/11).
Tidak hanya menimpa dua rumah warga dan mobil hingga mengalami kerusakan ringan. Akses Jalan Gang Haji Wawang juga sempat tertutup material puing tembok dan tanah.
Menurut warga sebelum roboh tembok tersebut memang sejak lama sudah miring, dan sebelumnya sudah pernah disampaikan ke pihak sekolah agar ditindaklanjuti.
“Sudah lama mulai miring, ada lebih dua bulan sudah miring. Tapi baru miringnya parah itu sekitar satu minggu belakangan. Pak RT juga sebelumnya mau ketemu sama pihak sekolah,” kata Suharti.
Tapi hingga tembok roboh menurut dia, pertemuan urung terlaksana, pertemuan hanya terjadi ketika pihak sekolah mengundang warga sebelum pembangunan gedung dimulai.
Warga Gang Haji Wawang II lainnya, Susi, 45, mengatakan, selain tembok pembatas sekolah dengan permukiman rumah warga, bagian pondasi tembok juga mengalami kerusakan.
“Jadi kemarin air hujan, tanah segala macam itu masuk ke permukiman warga, karena pondasi tembok jebol. Makanya rumah warga pada kotor semua. Karena di sekolah enggak ada saluran,” ungkap Susi.
Hingga kini, menurut warga sekitar, belum ada pertemuan antara pihak sekolah untuk membahas ganti rugi kerusakan rumah dan mobil yang rusak terdampak tembok pembatas yang roboh itu.
Awak media sudah berupaya konfirmasi soal kasus tembok yang roboh kepada pihak Sekolah Embun Pagi, tapi belum ada perwakilan yang bersedia memberi keterangan.
Sementara, Lurah Pondok Kelapa, Rasikin membenarkan adanya kasus tembok Sekolah Embun Pagi yang roboh ke permukiman warganya. Namun menurutnya, tidak ada rumah warga yang terdampak puing.
“Tidak ada rumah yang tertimbun hanya akses jalan yang tertutup puing-puing,” tutup Rasikin. (Joesvicar Iqbal)