Heru berpesan agar seluruh personel terus menjaga kolaborasi dan komunikasi agar selalu memberikan rasa aman kepada seluruh lapisan masyarakat. Karena dengan adanya rasa aman, maka tumbuhlah ketenteraman.
“Pak Kapolda, Pak Pangdam, kedamaian dan aman itu sekali lagi dengan cara kita berkomunikasi. Dengan siapa? Yakni dengan Lurah (Kades), Babinsa, serta Babinkamtibmas, dan juga dengan tokoh masyarakat setempat, baik itu informal maupun yang terstruktur. Jika kita sudah solid, maka tercipta keamanan secara otomatis dan damai. Maka kesejukan itu akan timbul di seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Heru.
Selanjutnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto menyadari keberadaan Jakarta merupakan pusat pemerintahan, ekonomi, budaya. Oleh karena itu salah satu kebutuhan masyarakat Jakarta serta daerah penyangga adalah terpenuhinya rasa aman. Rasa aman yang diciptakan oleh unsur tiga pilar tersebut merupakan ujung tombak untuk memberikan pelayanan keamanan bagi seluruh warga.
“Oleh karenanya kita semua berkumpul di sini untuk menyamakan visi kita bersama, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Tentu saja tiga pilar punya fungsi penting, yang pertama adalah alat deteksi awal akan adanya ancaman yang ada di wilayah masing-masing. Lalu unsur solutif apabila terjadi masalah-masalah di daerah, mereka yang mengambil keputusan untuk menjamin keamanan di masing-masing daerah,” kata Untung.