IPOL.ID – Tahun 2023 kedepan merupakan tahun politik. Terkait hal itu, sinergitas dan soliditas TNI-Polri diperlukan guna terjaganya stabilitas kamtibmas, keamanan masyarakat, negara, dan kedaulatan negara.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Rekat Indonesia, Heikal Safar yang menyampaikan bahwa untuk membentuk sinergitas dan soliditas antara TNI-Polri, diharapkan Panglima TNI yang baru bersama Kapolri kedepannya fokus merekatkan seluruh anggotanya. Hal itu sesuai amanah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Apalagi, lanjut Heikal, itu dibuktikan dengan kehadiran Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat menemani Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono dalam perjalanan proses fit and propertest sebagai calon Panglima TNI di DPR RI yang beritanya telah tersiar di media massa.
“Sehingga kami Rekat Indonesia sangat mendukung sekaligus mengapresiasi kepada para petinggi kedua institusi TNI-Polri yang terus selalu menjaga sinergitas dan soliditas yang dapat membawa angin segar, berdampak positif bagi seluruh anggotanya,” tutur Sekjen Rekat Indonesia, Heikal pada wartawan di kantornya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (9/12).
Menurutnya, sinergi dan soliditas mulai dari pucuk pimpinan tertinggi hingga seluruh anggota ditubuh TNI-Polri sangatlah penting. Karena bulan depan masuk tahun baru 2023 yang merupakan tahun politik.
“Dengan terjaganya stabilitas kamtibmas, keamanan masyarakat, keamanan negara, kedaulatan negara dan kedaulatan pemerintah menjadi prioritas paling utama,” kata Heikal.
Dia yakin, terpilihnya KSAL, Laksamana TNI Yudo Margono merupakan figur tepat dan kompeten menjadi Panglima TNI. Sehingga dapat berkolaborasi bersama Kapolri, Jenderal Listyo Sigit guna meningkatkan sinergitas dan soliditas seluruh anggota TNI-Polri.
“Maka kami Rekat Indonesia bersama komponen masyarakat lainnya, tentu sangat menunggu guna menunjukkan komitmen sinergitas TNI-Polri dalam menjaga dan mengawal masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta ini,” ucapnya.
Selain itu, Heikal menegaskan, Panglima TNI yang baru Laksamana TNI Yudo Margono harus mampu meningkatkan disiplin seluruh anggotanya. Dan juga harus mampu melakukan pelatihan serta pendidikan dalam rangka menjaga profesionalisme bagi seluruh anggotanya.
“Disamping itu, nantinya menurut saya bahwa Panglima TNI yang baru terpilih Laksamana TNI Yudo Margono diharapkan meneruskan renstra (rencana strategis) minimum essential force yang terakhir yaitu tahun 2024 mendatang,” ungkapnya.
Lebih jauh, Heikal mendoakan semoga KSAL, Laksamana TNI Yudo Margono seusai menjalankan uji kepatutan dan kelayakan menuju kursi Panglima TNI di DPR pada Jumat (2/12) lalu, diharapkan tentunya segera dilantik oleh Bapak Presiden Jokowi.
“Kami keluarga besar Rekat Indonesia mendoakan agar seluruh perjalanan Bapak Laksamana TNI Yudo diberi kelancaran sampai dengan menjadi Panglima TNI dilantik oleh Bapak Presiden Jokowi,” tutupnya. (Joesvicar Iqbal/msb)