Kendati masih terlihat sangat muda, AHY tak canggung berinteraksi dengan mereka. Tutur bahasanya mengalir sempurna. Tanpa terbata-bata. Gestur dan mimik bicara yang sangat percaya diri. Padahal, lawan bicaranya orang-orang penting di Australia.
Seperti dengan Gubernur Jenderal David J. Hurley, simbol perwakilan Raja Inggris di Australia. Atau saat AHY berinteraksi dengan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia Penny Wong, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Richarf Marles, Menteri Industri dan Science Ed Husic, dan sejumlah senator ternama dari Partai Buruh dan juga Partai Liberal.
Pun saat berinteraksi dengan Menteri Bayangan di bidang Luar Negeri (Shadow Minister), Senator Simon Birmingham, dari Partai Liberal yang menjadi partai oposisi pemerintah saat ini. Gaya komunikasi AHY masih tetap santun dan menyenangkan. Termasuk saat berdiskusi dengan akademisi dan pelajar di Australia National University, University of Melbourne, dan Monash University.
Mungkin, setiap aksi diplomasi yang dilakukan AHY ini membuat kelonjotan BuzzeRp. Meski bukan dari utusan pemerintah, AHY mampu meyakinkan para petinggi Australia bahwa Indonesia akan tetap berhubungan baik dengan Australia. Berbeda dengan junjungan BuzzeRp itu yang sesekali manjadi bahan bully-an rakyat karena cara komunikasinya jauh dari harapan rakyat.