IPOL.ID – PT Jakarta Propertindo (Jakpro) ditantang DPRD DKI Jakarta untuk menuntaskan proyek pengolahan sampah terpadu atau Intermediete Treatment Facility (ITF) Sunter secepatnya. Pasalnya, ITF Sunter ini diyakini akan menjawab permasalahan sampah di Jakarta.
“Ada kejadian yang menarik dalam Banggar kemarin. Ketika diputuskan DPRD setuju satu titik, ITF Sunter. Ada perjanjian antara Legislatif dengan Jakpro. Bicaranya begini, “you minta uang segini lagi, bisa nggak diserap? Kalau nggak bisa diserap apa konsekuensinya? Dijawab, saya taruhannya. Kalau nggak tuntas, bisa dicopot jabatan Dirut Jakpro,” ujar Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta, Syarif, Senin (19/12/2022).
Menurutnya, DPRD DKI Jakarta telah menyepakati untuk memberikan penanaman modal daerah (PMD) sebesar Rp571 miliar untuk membangun ITF Sunter kepada Jakpro. Dia meyakini, pembangunan ITF Sunter itu bisa sepenuhnya dibiayai APBD DKI Jakarta melalui PMD.
“ITF itu bisa sepenuhnya dibiayai APBD secara murni. Semua pakai APBD. Kemarin, kita sempat membuat simulasi perhitungan, jika satu ITF membutuhkan Rp5,2 triliun, paling cepat 6 tahun selesai dengan skema biaya dari APBD,” katanya.
Dalam Focus Group Diskusi (FGD) Lembaga Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) bertajuk “ITF Sunter, Terjawab atau Tidak di Tahun Anggaran 2023”, manajemen Jakpro memastikan, ITF Sunter bukan sekadar investasi tapi penugasan dari pemerintah. Terlebih, tegasnya, ITF Sunter menjadi ITF pertama yang akan dibangun di Indonesia.
Direktur Teknik & Pengembangan Jakpro, Adi Santoso mengatakan, proyek ITF Sunter ini akan dilakukan oleh anak usaha Jakpro yakni PT Jakarta Solusi Lestari (JSL) bersama dengan pihak Konsorsium. Pembangunan ITF di Provinsi DKI Jakarta sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan kota yang berkelanjutan karena produksi sampah di Jakarta sangat tinggi, yaitu 7.000 hingga 8.000 ton per hari.
“Pembangunan ITF Sunter bakal menggunakan teknologi ramah lingkungan sesuai standar tertinggi yakni EURO 5. Berdasarkan studi kelayakan, ITF Sunter diprediksi dapat mengolah sampah sebanyak 720.000 ton setiap tahunnya dan mampu menghasilkan listrik sebesar 35 MW setiap hari atau 280.000 MW per tahun,” ujar Adi Santoso.
Menurutnya, PT JSL dan Konsorsium berkomitmen menuntaskan amanah pembangunan ITF. Apalagi ITF Sunter sudah mendapatkan penyertaan modal daerah (PMD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 yang telah disepakati bersama oleh pihak Eksekutif maupun Legislatif.
Oleh karena itu, Adi mengajak kepada seluruh stakeholders untuk bersinergi menyukseskan pembangunan ITF Sunter yang sangat dibutuhkan oleh publik dan masyarakat Jakarta pada khususnya. (Peri)