“Windy tampil tidak maksimal karena mengeluh soal perutnya sakit karena datang bulan, ” ungkapnya.
Sedangkan prestasi Eko Yuli Irawan dan Ricko Saputra di kelas 61kg yang mampu menembus 10 besar dunia, juga sangat diluar-dugaan.
“Eko masih yang terbaik. Tinggal Total angkatan 300kg perlu ditingkatkan lagi. Begitu juga Ricko Saputra yang nyaris meraih perunggu jika mampu mengangkat barbel seberat 165kg.Tapi, perjalanan untuk mendapatkan kuota Olimpiade masih panjang. Saya optimistis keduanya mampu lebih meningkatkan prestasinya, “paparnya. Mengomentari keberhasilan Eko Yuli Irawan meraih perak, Sekjen PABSI, Djoko Pramono mengatakan bahwa Eko Yuli Irawan saat ini masih yang terbaik di kelasnya.
“Eko Yuli masih yang terbaik di kelasnya saat ini. Untuk itu, kenapa saya ngotot menyurati Kemenpora agar memberangkatkan dia ke Kolombia, ” kata Djoko Pramono kepada awak media.
Ia juga mengatakan, selepas Kejuaraan Dunia di Kolombia, Eko Yuli Irawan tetap mendapat prioritas untuk bergabung ke Pelatnas guna persiapan Olimpiade 2024.