IPOL.ID – Penjabat (PJ) Gubernur DKI, Heru Budi Hartono berhasil menyatukan dua kubu Badan Musyawarah (Bamus) Betawi yang dipimpin KH Zainuddin dan Riano P Ahmad. Keduanya sepakat islah dan memilih Marullah Matali sebagai ketua Majelis Amanat Betawi.
“Penyatuan ini sudah berproses sejak 3 tahun lalu oleh tokoh-tokoh Betawi, bahkan oleh pak Gubernur Anies, tapi belum sepenuhnya rampung. Oleh karena itu, ada inisiatif tokoh-tokoh diantaranya Bang Haji Marullah untuk mengupayakan penyatuan,” ujar Ketua Bamus Betawi 1982, Zainuddin kepada IPOL.ID, Selasa (6/12/2022).
Menurutnya, islahnya dua kelompok Bamus Betawi itu disaksikan langsung oleh PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dan kedua belah pihak menandatangani kesepakatan yang salah satunya akan mendeklarasikan diri sebagai Majelis Wali Amanat Betawi di Balai Kota.
“Kita sudah sepakat, majelis adat masing-masing pihak sudah sepakat, sesepuh Betawi sudah sepakat, ketua-ketua ormas sudah berbagi pendapatnya, akhirnya diputuskan pimpinan nanti setelah menyatu diserahkan ke Bang Marullah Matali,” kata politisi Partai Golkar itu.
Saat dikonfirmasi soal polemik pencopotan Marullah Matali sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Zainuddin memastikan masyarakat Betawi menerima dengan legowo. Bahkan, ucapnya, pertemuan tokoh-tokoh Betawi dengan PJ Gubernur DKI Jakarta berlangsung akrab dan penuh silaturahmi.
“Memang pencopotan Sekda itu ada konsep kesepakatan kedua pihak terhadap tugas-tugas ke depan, dimana akan diberikan ruang yang cukup luas kepada bang Marullah untuk berhadapan dengan masalah-masalah kemasyarakatan. Ya (kita menerima), karena masing-masing sudah memahami betul, ini bukan berarti pencopotan yang merugikan salah satu pihak, tapi ini sesuatu yang akan jauh lebih kondusif ke depan,” jelasnya. (Pin)
