“Sebenarnya, Indonesia masih membutuhkan banyak wirausaha muda. Negara maju, rasio wirausaha itu 12 persen. Di Indonesia, rasio wirausaha itu baru 3,7 persen sehingga butuh percepatan. Maka, kolaborasi antara pemerintah, civitas akademi dan BUMD harus terus dilaksanakan secara berkesinambungan,” katanya.
Tahun ini, merupakan tahun kedua penyelenggaraan program HOKI yang dilaksanakan oleh Pegadaian bersama ISEI Jakarta. HOKI merupakan program yang diperuntukkan bagi mahasiswa semester 5-8, dari Perguruan Tinggi yang memiliki kurikulum inovasi dan kewirausahaan, atau Perguruan Tinggi yang memiliki unit inkubasi bisnis yang aktif.
Para peserta HOKI ini dituntut untuk mampu menciptakan konsep berupa ide bisnis yang inovatif dan komprehensif dengan didukung ragam produk yang siap diuji pasar. Adapun syaratnya, peserta merupakan mahasiswa semester 5-8 dari Perguruan Tinggi di Jakarta, tim terdiri dari 2 hingga 3 anggota dan harus dari Perguruan Tinggi yang sama.
Dari seluruh proposal yang terkumpul terpilih 20 Semifinalis yang masuk pada masa inkubasi di kantor Pegadaian. Dari penilaian tim juri, terpilih 10 Pemenang yang akan mendapatkan uang hibah masing-masing sebesar Rp 30 juta, pembinaan bisnis, plakat dan sertifikat penghargaan.