IPOL.ID – Sejumlah warga terdampak kebakaran di Jl. Manggarai Utara 1, RT09 dan 11 RW01, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, membutuhkan uluran tangan sejumlah bantuan seperti bahan material bangunan.
Hal tersebut diutarakan oleh Warsono, 55, Ketua RT11 RW01, Manggarai, Tebet, Warsono, 55, bahwa pasca kebakaran itu warga terdampak membutuhkan sejumlah bantuan. Seperti halnya bahan-bahan material bangunan.
Sebab, hingga saat ini warga di RT11 maupun di RT09 RW01, Manggarai, masih mengungsi di Aula serbaguna Karang Taruna RW01. “Jadi yang dibutuhkan warga terdampak kebakaran seperti di RT11 butuh material bangunan seperti semen, pasir, bata merah, kayu reng dan atau baja ringan untuk membangun rumah mereka,” kata Warsono ditemui di lokasi, Selasa (20/12).
Tak hanya itu, warga terdampak juga sambungnya, membutuhkan dana untuk membangun kediaman mereka yang ludes diamuk api. Karena menurutnya, musibah kebakaran itu karena bencana alam, faktor alam dari petir yang menyambar meteran rumah Hj. Nafisah hingga menyambar bangunan rumah semi permanen milik warga setempat.
“Jadi ada sebanyak 230 jiwa, 59 Kepala Keluarga (KK) yang kehilangan tempat tinggalnya Pak. Kami butuh material bangunan dan dana bantuan dari pemerintah,” harapnya.
Terpantau pada Selasa siang ini, sejumlah ibu-ibu dan bapak-bapak korban terdampak kebakaran sedang memilah pakaian layak pakai yang dikirimkan ke lokasi. Karena rata-rata saat kebakaran pakaian warga juga ikut ludes terbakar.
“Semuanya ludes terbakar Pak, hanya baju dan celana yang menempel di badan ini, ini saya saja lagi cari celana sama kemeja yang pas,” ujar Warsono duduk dikursi sambil mendata sejumlah bantuan yang baru datang di lokasi kebakaran.
Untuk obat-obatan, lanjutnya, masih aman karena Puskesmas Manggarai setiap harinya mengecek kesehatan warga. Kemudian air bersih bantuan dari PAM Jaya juga aman. Tetapi untuk seragam sekolah dan alat-alat tulis sekolah anak-anak masih dibutuhkan warga setempat.
“Seragam sekolah, alat tulis juga kami membutuhkannya, dan belum ada bantuan untuk itu,” tambahnya.
Warsono mengatakan, sebelumnya juga Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin telah memberikan bantuan 20 kasur untuk warga setempat. “Kalau kasur sudah ditaruh disana lokasi pengungsian warga, tapi bantuan lain belum ada Pak, seperti pampers, makanan instan, susu dan lainnya,” ujarnya.
Selanjutnya, untuk dokumen seperti KTP, Kartu Keluarga warga katanya dibantu oleh petugas Dukcapil di Kelurahan Manggarai. Lalu ijazah yang ikut terbakar juga nantinya akan diurus masing-masing keluarga kepada pihak sekolah dengan melampirkan berkas sebagai korban terdampak kebakaran.
“Kalau untuk BPKB kendaraan juga kami ingin diringankan, jangan sampai harus banyak membayar yang tinggi saat mengurus di kepolisian,” harapnya lagi.
Dia mengatakan, kedepannya dia juga belum tahu harus sampai kapan harus mengungsi di Sekretariat Karang Taruna. Dan apakah harus membangun dapur umum juga hingga satu minggu kedepan. “Itu yang masih belum kami tahu mau sampai kapan mengungsi Pak, ini jalan raya saja masih ditutup sementara untuk digunakan warga untuk beraktivitas,” tuturnya.
Sebelumnya, kebakaran melanda sejumlah bangunan semi permanen di Jl. Manggarai Utara 1, RT09 dan 11 RW01, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12) sekitar pukul 15.10 WIB.
Puluhan unit damkar sudah dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api yang berkobar. “Pengerahan unit 26 dan 176 personel,” tulis keterangan command center Dinas Gulkarmat DKI Jakarta pada Sabtu.
Sejumlah petugas dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan, berjibaku terus menyemprotkan air ke arah bangunan yang terbakar.
Hal itu untuk memastikan tidak ada sisa-sisa bara api yang mungkin bisa menjadi pemantik kebakaran susulan. Hingga api telah berhasil dipadamkan petugas pemadam. Saat ini, status sudah pendinginan.
Ketua RW01 Kel. Manggarai, Pri menjelaskan, kebakaran tersebut diduga disebabkan sambaran petir ke salah satu rumah. Kemudian api membesar karena banyaknya material mudah terbakar di rumah kontrakan semi permanen tersebut.
“Jadi musibah ini akibat sambaran petir sore lalu. Karena rumahnya banyak semi permanen, ditambah angin gede, ya sudah, enggak tertolong. Api juga sangat besar,” ujar Pri pada wartawan.
Dari data yang ada, sebanyak 59 Kepala Keluarga yang menghuni kontrakan semi permanen kehilangan tempat tinggalnya. Warga terdampak sementara waktu diungsikan ke aula serbaguna Karang Taruna RW01 Kel. Manggarai.
“Semua kami arahkan ke SKKT Karang Taruna. Jadi biar semua istirahat dulu. Enggak usah pikirkan rumah dulu. Besok kalau mau ngecek silakan,” tukasnya.
Sejumlah bantuan logistik juga telah didistribusikan oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta ke lokasi warga terdampak kebakaran di kawasan Manggarai Utara itu.
“Iya, BPBD DKI mendistribusikan logistik dan bantuan hidup dasar kepada para penyintas mulai dari air sampai sarung,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji pada ipol.id, Sabtu malam.
BPBD DKI Jakarta merinci, sejumlah bantuan yang diberikan pihaknya pada malam ini seperti perlengkapan keluarga (25 paket), pakaian anak (25 paket), selimut (70 lembar), matras (60 lembar), terpal (25 lembar), mukena (60 lembar), sarung (60 lembar) dan air mineral (15 dus).
Sementara, bantuan-bantuan tersebut, disalurkan kepada sekitar 230 penyintas yang saat ini mengungsi di tiga titik yaitu di Gedung Sarana Krida Karang Taruna (SKKT) Jalan Manggarai Utara 5, RT05 RW01 sebagai posko utama, kemudian Pos RW01 RT05 dan RPTRA Cibono. (Joesvicar Iqbal)