Sementara itu, Menteri Negara bidang Wilayah Luar Negeri, Persemakmuran, Energi, Iklim dan Lingkungan, Inggris Raya, Lord Goldsmith mengatakan Indonesia telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam pengelolaan lahan gambut.
“Kepemimpinan Menteri LHK Siti Nurbaya luar biasa. Saat mengunjungi Indonesia dan melihat langsung kerjanya, saya yakin Indonesia sedang memimpin dunia sekarang dalam perlindungan dan restorasi lahan gambut. Menteri Siti Nurbaya menekankan pada saya kebutuhan untuk memperbaiki dan melindungi lahan gambut untuk dapat mengurangi emisi,” kata Goldsmit dalam sambutan virtualnya.
450 juta hektar lahan gambut tersebar di seluruh dunia. Goldsmit mengungkapkan meski hanya 3% dari permukaan tanah Bumi, lahan gambut adalah penyimpan karbon terbesar di darat sebesar 25% dari jumlah hutan dunia. Ia lantas mengapresiasi berbagai kebijakan berani pemerintah Indonesia dalam perlindungan ekosistem gambut.
“Indonesia telah mengambil keputusan sangat berani dengan menghentikan ijin baru di hutan primer dan lahan gambut yang mencakup 66 juta hektar. Serta membuat target yang menantang di lahan gambut ataupun mangrove. Hari ini saya percaya bahwa Indonesia merestorasi lahan gambut lebih dari 1 juta ha dan mencetak rekor menanam mangrove seluas 600.000 ha. Inggris siap mendukung ambisi Indonesia untuk FoLU Net Sink 2030,” ungkap Goldsmit.