IPOL.ID – Sebanyak 20 lukisan karya disabilitas yang terpilih dari kegiatan Police Art Festival 2022 dipajang di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Kamis (29/12) siang ini.
“Dipamerkan lukisan di area kedatangan domestik ini sengaja untuk memanjakan mata penumpang, selain mempercantik megahnya Terminal 3 Bandara Soetta. Ini bentuk apresiasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan juga mewujudkan lingkungan ramah untuk kelompok-kelompok rentan dalam hal ini difabel,” terang Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo di Bandara Soetta, Tangerang, Kamis (29/12).
Keberadaan puluhan lukisan tersebut juga diharapkan dapat menarik perhatian para wisatawan yang baru saja turun dari pesawat. Mereka pun tertarik untuk melihat sejenak lukisan-lukisan yang ditempatkan di eskalator sambil mengambil foto dengan gawainya.
“Saya apresiasi setinggi-tingginya untuk Angkasa Pura 2 dan juga Tempo yang sudah sinergi dan berkolaborasi memberikan fasilitas kepada saudara-saudara dan anak-anak kita. Ini sebagai bentuk empati dan support juga motivasi meningkatkan percaya diri bahwa mereka masih bisa berkarya, kita berikan ruang berekspresi. Pada hari ini ada 20 karya yang bisa kita tampilkan di ruangan publik,” ungkap Irjen Dedi.
Kadiv Humas Polri mengatakan, perhatian Polri terhadap difabel tidak hanya dengan mengadakan lomba melukis melalui Police Art Festival 2022 di Taman Ismail Marzuki pada 21 Desember lalu dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional.
Namun implementasi lainnya yaitu melalui, melakukan perbaikan pelayanan kepada mereka, contohnya di seluruh jajaran Polda dan Mabes Polri harus ada kursi roda.
Tak hanya itu saja, sambung Dedi, di beberapa satuan wilayah, seperti Polres Tangerang Selatan melakukan pemberdayaan kepada penyandang disablitas dengan mempekerjakan mereka. “Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowa memerintahkan agar seluruh sentra pelayanan kepolisian, mulai dari tingkat Polsek, Polres, Polda dan Mabes Polri harus ramah disabilitas,” pesan Dedi.
Lebih jauh, Dedi menuturkan, tujuan dipamerkan lukisan di Bandara Soetta ini karena merupakan ruang publik. Menurutnya, terjadi tren peningkatan penumpang di Angkasa Pura khususnya di Terminal 3 Bandara Soetta.
Selain itu, lanjut Dedi menegaskan, Polri ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa Kapolri membuka ruang kepada publik untuk bisa mengkritisi Polri agar kedepan menjadi lebih baik.
“Baik dengan lomba karya para difabel ini dan lomba-lomba sebelumnya yakni mural, menulis surat untuk Kapolri dan seni musisi jalanan, mereka bebas untuk mengkritisi Polri lewat seni. Bapak Kapolri tidak segan-segan membuka ruang dialog dan beliau sangat terbuka bahwa Polri diperintahkan tidak boleh menutup diri. Orang (Polri) harus terbuka menerima saran, masukan dan juga kritikan,” bebernya.
Sebanyak 20 lukisan yang dipamerkan itu sangat berkualitas. Baik dari segi tema, para pelukis difabel ini selain menggambarkan apresiasi pelayanan yang telah dilakukan oleh Polri, juga harapan kesadaran masyarakat menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas dan memberikan dukungan untuk meningkatkan kemampuan serta kesejahteraan bagi difabel.
Dalam kesempatan itu, Senior Manager Service and Facility Terminal 3, Muhammad Syarif berharap kepada para penumpang dan penggunaan jasa bisa menikmati karya-karya dari penyandang disabilitas ini.
“Semoga pesan-pesan dari para disabilitas melalui lukisan ini bisa tersampaikan kepada masyarakat melalui penumpang dan pengguna jasa bandara ini,” ujar Syarif.
Dia pun bangga bisa mendukung Polri yang memberikan kesempatan kepada disabilitas untuk bisa memamerkan karyanya di Terminal 3 Bandara Soetta. “Kami juga turut bangga bisa mensupport teman-teman seniman disabilitas. Kami dari teman-teman Angkasa Pura 2 mendukung semua karya seni di Indonesia bisa menjadi etalasenya produk seni yang ada di Indonesia di bandara kami,” tuturnya. (Joesvicar Iqbal)