IPOL.ID – PT Mayasari Bakti mendorong pemerintah membangun infrastruktur charger station bus listrik di titik-titik yang strategis di DKI Jakarta. Sehingga pembangunan infrastruktur tersebut, dapat membawa manfaat dan kebaikan untuk semua.
Direktur Mayasari Bakti, Ahmad Zulkifli mengatakan, jadi memang aturan yang ada sekarang adalah pembangunan charger station itu ada di dalam pool di kawasan Cibubur. “Kami berharap stakeholder yang lain bisa membangun charger station di tempat yang dianggap strategis untuk memberikan keseimbangan,” kata Direktur Mayasari Bakti, Ahmad Zulkifli di Jakarta Timur, Jumat (30/12).
Sehingga, sambungnya, Mayasari mendorong pemerintah untuk membangun infrastruktur di titik-titik charger station tertentu di tempat strategis. Agar pembangunan itu efektif. “Karena dalam waktu pengisian/charger bisa memakan waktu sekitar 1,5 jam per unit sesuai manual book bus listrik dengan ambang batas baterai minimal 20 persen,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, lanjutnya, Mayasari meraih penghargaan pramudi terbaik (Penghargaan Adiwignya) dan manajemen pengemudi terbaik (The Best Driver Management) pada momen “Operator Award” yang digelar BUMD DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Mayasari menyabet penghargaan Adiwignya sebagai pramudi terbaik kategori bus besar yang diberikan kepada Krisna Saputra yang dinilai terbaik dalam kepatuhan, keandalan non teknis, kinerja keselamatan dan kinerja tanpa fasilitas.
Mayasari juga meraih penilaian tertinggi dalam manajemen pengemudi sehingga membawa pulang penghargaan “The Best Driver Management” di penghujung Tahun 2022.
“Kami bersyukur memiliki performa menyediakan layanan terbaik bagi publik melalui pramudi terbaik dan manejemen pengemudi terbaik dihargai oleh pemerintah DKI Jakarta melalui BUM-nya dan ini menjadi cambuk bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan,” ucapnya.
Mayasari mendapat penghargaan “Pioneer” karena merupakan operator pertama yang mengoperasikan unit bus listrik dalam layanan Transjakarta. “Ini salah satu bentuk komitmen Mayasari ikut berpartisipasi membangun transportasi publik berbasis jalan di DKI sekaligus berkontribusi mengimplementasikan pengendalian pencemaran udara,” tutur Zulkifli.
Dia mengatakan, tentunya akan menjadi cambuk bagi pihaknya untuk terus melakukan upaya-upaya peningkatan perbaikan, dan terus memberikan yang terbaik bagi para pengguna jasa angkutan khususnya bus listrik Mayasari.
Apakah berpengaruh pada kinerja pegawai di perusahaan? Zulkifli mengatakan, tentunya ini sangat signifikan artinya ini stimulus motivasi bagi manajemen dan kepada seluruh stakeholder baik departemen operasi, dan teknik, khususnya pada pengemudi.
“Karena hampir 900 pengemudi yang dimiliki Mayasari, salah satunya mendapatkan penghargaan. Menjadi pioneer bahwa pekerjaan yang dilakukan sehari-hari diganjar penghargaan,” tukasnya.
Lebih jauh, lanjut dia, melihat ini semuanya terukur, dari semua aspek, terkait olahan data statistik seperti apa, apakah ada persiapan? Mitra Transjakarta ada atau tidaknya ajang itu dituntut untuk memenuhi, melayani standar pelayanan minimum (SPM) yang dituangkan legalitasnya oleh gubernur DKI Jakarta. “Day to day itu dilakukan”.
Sehingga indikasi yang menjadi tolak ukur penilaiannya semua ada di Transjakarta. Barometer semuanya dilakukan sopir tanpa fatalitas, dan menjalankan standar operasional prosedur (SOP).
Kepala divisi sekretaris perusahaan PT Trans-Jakarta, Anang Rizkani Noor menambahkan, penghargaan itu ditujukan untuk membangkitkan semangat bagi semua mitra operator, menumbuhkan jiwa koperatif untuk memberikan yang terbaik, komitmen menjaga kinerja keselamatan, kinerja kepatuhan pramudi dan kinerja kehandalan teknis.
“Ke depannya melalui ajang “Operator Awards”, Transjakarta dan mitra operator bisa memperkuat kerjasama dalam meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat,” kata Anang.
Ahmad Zulkifli menyampaikan, manajemen PT Mayasari Bakti mengucapkan terima kasih kepada PT Transportasi Jakarta yang telah memberikan apresiasi dengan ajang Operator Award pada tanggal 23 Desember 2022.
“Sekali lagi kami ucapkan terima kasih performa baik kami dalam memberikan pelayanan bagi pengguna jasa angkutan direspon dan dihargai pemerintah dalam hal ini PT Transportasi Jakarta,” katanya.
Lebih lanjut, dia katakan, total armada yang dimiliki Mayasari dari 419 unit terdiri dari 56 artikulit bus, 150 maxi dan 180 single bus, dan 30 unit e-bus listrik. “Ini adalah pertama di Indonesia operator yang mengoperasikan bus listrik”.
Terkait dengan rencana Mayasari di Tahun 2023 ke depan tentunya sesuai bisnis yang ada adalah di angkutan Mayasari terus melakukan penambahan armada. “Kita dahulu pernah sampai 1.600 unit dan kuota kita masih banyak”.
Untuk saat ini baru 419 unit dan insyaallah mudah-mudahan sesuai rencana pada periode Maret atau April, Mayasari akan mengoperasikan lagi 22 bus listrik asal China di Tahun 2023. “Bus listrik ini salah satu ekspansi dalam komitmen kami untuk berkontribusi membangun transportasi publik apalagi sekarang sedang kencangnya untuk pengendalian langit biru,” tukasnya.
Namun beberapa kendala masih ada karena sekarang ini yang siap produksi dari produk China, di Eropa masih belum. “Sedangkan kita ketahui akhir-akhir ini berita di China lagi membabi buta COVID-19. Jadi itu salah satu kendala, karena produksi dari lokal sendiri belum bisa menyediakan mesinnya, hanya komponen body unit saja, kalau mesin tetap impor kan,” ungkapnya.
Dia berharap, Mayasari selaku mitra Transjakarta akan support, seluruh aturan main, regulasinya tidak boleh keluar dari aturan Transjakarta. Untuk itu, apapun kebijakan yang dilakukan Transjakarta akan dijalankan Mayasari. “Tentu dengan mekanisme yang ada dan pemenuhan terhadap kontrak diharapkan juga bisa direalisasikan. Bagaimana teknisnya itu bisa ditanyakan ke Transjakarta,” ujarnya.
Kedepan jika ada pengadaan lagi, Mayasari akan ikut berpartisipasi. Dan nantinya juga, bus listrik 100 persen dari 30 bus listrik yang ada sekitar 27 unit akan dioperasikan saat pergantian malam dan tahun baru sedangkan 3 unit lainnya sebagai cadangan.
Sementara itu, untuk rute yang dilayani non BRT. Jadi tidak di jalur. Kota ada titik-titik melayani penumpang. Untuk tahun baru tidak semua jalur penuh. Biasanya titik tertentu yang mengalami lonjakan luar biasa. “Biasanya di Monas, ragunan, TMII. Ini biasanya ada penambahan eskalasi kenaikan penumpang. Kalau jalur perkantoran agak sepi. Jalur wisata itu ada eskalasi luar biasa,” terangnya.
Sekadar diketahui bahwa 30 bus itu melayani dua rute yakni 1N (Blok M-Tanah Abang) dan 1P (Terminal Senen-Blok M). “Dirinci, koridor 1P ada 16 bus dan 1N ada 11 bus listrik beroperasi, kedua rute itu berjarak 20 kilometer (km) sampai 29 km per ritase atau pergi pulang,” pungkasnya. (Joesvicar Iqbal/msb)