IPOL.ID – PT PLN (Persero) menyiapkan sistem pembangkit listrik yang fleksibel dalam menopang transisi energi di Indonesia. Pembangkit fleksibel ini dinilai penting agar pasokan listrik selalu andal selama 24 jam.
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi mengatakan salah satu faktor penting menyukseskan program transisi energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT) adalah, menyiapkan teknologi yang bisa mengakomodasi bauran sumber daya EBT untuk masuk dalam sistem PLN.
Sehingga, lanjut Haryadi, yang pertama kali mesti dipecahkan adalah perhitungan supply dan demand listrik dari EBT.
“Dulu fluktuasi hanya dari segi demand listrik. Begitu menggunakan pembangkit EBT, fluktuasi juga terjadi dari sisi supply. Karena kita tahu matahari nggak bersinar terus dan angin adakalanya berhenti berembus. Sehingga kita butuh pembangkit yang fleksibel agar pasokan listrik selalu tersedia 24 jam,” paparnya pada sela agenda Indonesia National Electricity Day 2022 di Jakarta (29/11).
Lebih lanjut dia menjelaskan, pembangkit fleksibel ialah pembangkit listrik yang dapat mengantisipasi sifat intermiten pada bauran EBT. Sehingga, dapat meminimalisasi dampak perubahan kondisi cuaca terhadap keandalan pasokan listrik.