“Hari ini kita sudah keliling ke Ruang KIE Kebencanaan, di sini ada beberapa ruangan, ada tata cara P3K, penanggulangan banjir. Tadi ada perahu, terus bagaimana evakuasi ketika suatu ruangan kebakaran, anak-anak bisa ke tempat yang lebih aman, ada pelatihan gempa (penyelamatan diri). SAR juga menjelaskan tata cara mengevakuasi. Ini sebuah kebersamaan, terima kasih,” ungkap Heru.
Ruang KIE Kebencanaan ini merupakan pusat literasi kebencanaan pertama yang menggunakan teknologi virtual reality yang diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik demi mewujudkan budaya sadar bencana pada masyarakat Jakarta untuk menjadikan Jakarta Kota Tangguh Bencana.
“Mohon disosialisasikan ke seluruh masyarakat Jakarta, tidak hanya di Jakarta saja, Jabodetabek dipersilakan, mahasiswa juga boleh. Karena penanggulangan bencana itu harus dimulai dari diri kita sendiri,” tambahnya.
Heru juga menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk membantu menyosialisasikan keberadaan dan manfaat dari Ruang KIE Kebencanaan DKI Jakarta kepada satuan pendidikan maupun para peserta didik pada semua jenjang pendidik di wilayah DKI Jakarta. “Saya juga minta kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk wajib menyosialisasikan, satuan pendidikan aman bencana, di sekolah ada teorinya terus dibawa ke sini,” pungkasnya.