“Sudah hampir setahun ini lahan kita manfaatkan untuk urban farming. Hasilnya alhamdulillah, selain lingkungan menjadi hijau, asri juga warga bisa menikmati hasilnya. Warga ikut konsumsi sayur mayur maupun ikan di lahan ini,” tukas Naskur.
Menurutnya, lahan ini sempat ditelantarkan begitu saja selama kurang lebih 30 tahun. Pihaknya menggandeng kelurahan melakukan kerjabakti menata lahan tidur ini menjadi urban farming menghasilkan. Lahan dikelola oleh sembilan RT berikut kader PKK dan dasawisma. Namun setiap hari ada tiga orang berjaga mengurus lahan.
“Hasil panen sayur mayur dibagikan ke warga dan pengelola. Sebagian lagi dijual dan uang hasil penjualan untuk operasional urban farming,” pungkas Naskur. (Joesvicar Iqbal)