“Sudah diterima, tinggal belum ada respons. Karena menurut saya itu sangat menyakitkan bahwa itu ada pergantian dari Majelis Syariah itu ada ulama, habib, itu diganti dan tidak ada komunikasi,” kata Tirta.
Dikatakan Tirta Lunggana, keputusan DPP PPP itu dinilai sebagai hinaan bagi ulama dan habaib yang tergabung dalam Majelis Syariah tersebut. Padahal, tegasnya, habaib dan ulama itu ujung tombak untuk mendongkrak suara PPP di Jakarta.
Tirta mengaku sengaja mendatangi Nasdem Tower untuk menegaskan kembali sikap politik mendukung Anies Baswedan sebagai Bakal Calon Presiden 2024. Sikap ini berbeda dengan DPP PPP yang belum menentukan dukungan untuk calon presiden tertentu. Tirta mengaku ingin melanjutkan perjuangan mendiang sang ayah untuk mendukung Anies.
“Dari 2017 itu almarhum (Haji Lulung) bersama-sama Pak Anies, dan sekarang Insyaallah kami akan melanjutkan perjuangan ini yang akan mengawal Pak Anies,” kata Tirta.
Sebelumnya, Dewan Pertimbangan Daerah PPP Jakarta, Maman Firmansyah menilai Keputusan Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono itu akan menghancurkan suara PPP Jakarta. Dia menegaskan, keputusan DPP PPP itu tidak akan memperbaiki suara PPP di Jakarta.