“Ini sangat memprihatinkan, keputusan itu tidak berkorelasi langsung dengan kepentingan perbaikan suara PPP di Jakarta. Bagi saya, ini kesewenang-wenangan dan tidak mempunyai niat baik untuk memperbaiki suara PPP ke depan. Saya nggak tahu ada pesan apa di balik ini semua, apakah memang agar PPP tidak ada lagi pada Pemilu mendatang atau bagaimana,” kata Maman.
Menurutnya, keputusan DPP tersebut patut dimaklumi karena menjadi kewenangan Plt Ketua Umum PPP. Namun, ucapnya, Mardiono telah bertindak sewenang-wenang karena memberangus sosok potensial yang bisa mengembalikan kejayaan PPP.
“Tokoh Potensial dibabat habis, baik di pengurus harian maupun majelis syariah yang memang kita unggulkan tokoh-tokoh ulama yang berpengaruh di wilayah masing-masing, itu diberangus semua,” ucap Maman.
Menurutnya, mendiang Haji Lulung Lunggana, ayahanda Tirta Lunggana rela berkorban mundur dari PAN dan anggota DPR RI untuk membantu mengembalikan suara PPP di Jakarta. Bahkan, ucapnya, Tirta Lunggana dan Riano P Ahmad juga mundur sebagai anggota DPRD DKI Jakarta untuk mengembalikan kejayaan PPP Jakarta.