IPOL.ID – Sejumlah santri di Jawa Barat (Jabar) yang tergabung dalam jaringan relawan Santri Dukung Ganjar (SDG) Jabar menggelar kegiatan sunat massal bagi anak-anak di Ciamis pada Minggu (8/1/2023).
Kegiatan yang menggandeng tim medis khitan profesional ini, turut bekerja sama dengan pihak Pondok Pesantren Riyadlul Huda yang terletak di Desa Mekarwangi, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis.
Koordinator Wilayah SDG Jabar, Ahmad Hakiki mengatakan, terdapat puluhan anak yang mengikuti sunat massal tersebut. Selain dari santri Ponpes Riyadlul Huda, para peserta juga merupakan anak-anak dari berbagai daerah di Kabupaten Ciamis.
Para peserta merupakan anak-anak yang berasal dari kalangan keluarga tidak mampu. Para peserta pun tidak dipungut biaya sepeser pun. Mereka justru mendapat paket bingkisan dari para relawan, yaitu pakaian, sarung, dan peci.
“Latar belakang dilakukannya kegiatan ini, salah satunya adalah adanya permintaan langsung dari masyarakat. Kemudian karena banyak masyarakat di sini yang kurang mampu untuk membawa anaknya melakukan sunatan,” kata Hakiki.
Dia berharap, sunat massal ini bisa menjadi solusi, terlebih untuk para orang tua yang ingin menyunatkan anaknya, namun terkendala ekonomi.
Selain menggelar sunatan massal, para relawan juga mengajak para santri Ponpes Riyadlul Huda untuk mengadakan doa bersama. Dalam doa tersebut, relawan meminta keberkahan untuk masyarakat Indonesia, serta agar Indonesia di Tahun 2023 dijauhkan dari berbagai bencana.
“Dengan kegiatan ini, kami berharap relawan SDG Jabar bisa terus mendekatkan diri ke masyarakat, terus bisa mendampingi dan membantu masyarakat dalam kegiatan-kegiatan sosial, ataupun kegiatan keagamaan,” tukasnya.
Sementara itu, pimpinan Ponpes Riyadlul Huda, Busrol Hakim mengaku pihaknya sangat mendukung kegiatan dari para relawan. Sunat massal yang dipadukan dengan doa bersama, dinilainya mampu membawa keberkahan.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih. Alhamdulillah, berkat doa bersama, silaturahmi, dan khitanan masal acara ini dinilai baik sekali. Bahkan jarang ada acara khitanan dan doa bersama dilakukan bersama,” tutup Busrol. (Joesvicar Iqbal/msb)