IPOL.ID – Perekonomian dunia di tahun ini diramalkan mengalami situasi yang cukup berat. Ini dampak dari perang Rusia dengan Ukraina yang masih terjadi. Kondisi yang sama juga ditemui di Indonesia.
Untuk menelaah kondisi ini, digelar diskusi “Resiliensi Ekonomi Nasional di Tengah Ancaman Resesi Global” yang digelar ipol.id bekerja sama dengan PWI Pusat di Tamarin Hotel Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/1).
Hadir sebagai pembicara, Ferry Irawan, Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kementerian Koordinator Bidang Perekpnomian; Arlyana Abubakar, Kepala Bank Indonesia Jakarta; M Rizal Taufikkurahman, ekonom Center of Macroeconomics and Finance at INDEF (Institute for Development of Economics and Finance); dan Direktur Eksekutif PWI Pusat, Wilson Bernadus Lumi.
Wilson Bernadus Lumi mengatakan, dirinya menyampaikan pesan dari Ketua PWI Pusat bahwa para pakar mengetahui persis ke mana arah ekonomi Indonesia ke depan. Ketum menyampaikan perihal perekonomian yang seharusnya dapat membawa kesejukan.
“Sebab, belakangan ini statemen pakar ekonomi menakutkan semua pihak. Bahwa kita di tahun 2023 akan mengalami situasi yang cukup berat, perang antara Rusia-Ukraina berdampak pada seluruh dunia, dan pandemi COVID-19 belum selesai,” ungkap Wilson saat diskusi.
“Menurut saya, ke depannya pakar ekonomi bisa menyampaikan persoalan ekonomi kepada awak media dengan sederhana, agar tidak rumit untuk ditulis nantinya,” sambungnya.
Sehingga, lanjut dia, wawasan wartawan terhadap perekonomian Indonesia dan dunia bakal bertambah luas. Lebih jauh, untuk uji kompetensi wartawan, Ketum PWI juga menyampaikan perkembangan ipol.id yang sangat luar biasa.
Menurutnya, tidak banyak (pimpinan) media online yang rela berkorban untuk menyekolahkan anak-anak buahnya guna mengikuti uji kompetensi (wartawan). “Medianya pun (ipol.id) sekarang sudah terverifikasi dan tinggal menunggu faktualnya, menunggu sertifikat. Jika wartawan itu kompeten, maka wartawan itu akan baik tentunya. Sekali lagi mohon maaf Pak Ketua PWI tidak bisa hadir,” tutur Wilson. (Joesvicar Iqbal)