IPOL.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir resmi mendaftar sebagai bakal calon ketua umum PSSI. Mantan Presiden salah satu klub sepak bola besar di benua Eropa, Inter Milan ini datang langsung ke kantor PSSI di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta.
Kedatangan Erick Thohir di kantor PSSI diterima oleh salah satu pengurus PSSI, Desi Afrianto. Erick yang mengenakan jaket merah itu optimis bisa merebut kursi nomor satu di dunia persepakbolaan tanah air.
Dia menyatakan, terlalu banyak teori dalam perbaikan sepak bola di Tanah Air. Tapi, menurutnya, harus punya nyali untuk membenahi persepakbolaan Indonesia agar lebih berprestasi.
“Banyak teori, banyak konsep, tetapi sebenarnya yang harus kita lakukan adalah kita bernyali untuk sepakbola yang bersih dan juga yang berprestasi. Itu yang terpenting. Karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada voters yang datang,” ujar Erick di kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta, Minggu (15/1).
Rencananya, PSSI akan menggelar kongres luar biasa bukan depan. Didampingi Kaesang Pangarep (Persis Solo), Raffi Ahmad (RANS Nusantara FC), Teddy Tjahjono (Persib Banding), dan Atta Halilintar (Bekasi City FC) serta petinggi klub lainnya, Erick Thohir tiba di kantor PSSI itu untuk mengembalikan berkas pendaftaran calon ketua umum PSSI.
“Hari ini tugasnya adalah memastikan, apakah mimpi kita bersama menjadi kenyataan. Kita mulai kerja, kita lihat tanggal 16 Feb. Jadi bongkar-bongkar untuk perbaikan masa depan sepakbola Indonesia. Kita harus pastikan, ke depan jangan ada tangan-tangan kotor di sepakbola Indonesia. Kita harus perbaiki,” katanya.
Sosok Erick di dunia sepak bola tidak asing lagi. Melalui tangan dinginnya, Erick Thohir yang menggantikan Massimo Moratti sebagai Presiden Inter Milan dinilai menjadi penyelemat Inter Milan dari keterpurukan.
Erick membenahi manajemen Inter Milan yang sedang terpuruk hingga mendapat investasi dari Suning Holdings Grup asal China. Langkah Erick itu dianggap sebagai sebuah terobosan lantaran sebelumnya klub sepakbola Italia terkesan tertutup untuk investasi asing.
Erick juga punya pernah menjadi pemegang saham mayoritas di DC United, klub sepakbola Liga Amerika Serikat. Di dalam negeri, Erick adalah pemilik Mahaka Sports yang pernah menggelar Piala Presiden 2015 untuk mengisi kekosongan kompetisi setelah PSSI mendapat sanksi dari FIFA. Saat itu, PSSI dipimpin La Nyalla. (Peri)