“Tiap tahun harus menambah minimal 2.000 tiap tahun. Targetnya banyak ya. Kalau kajian banyak yang penting kita berupaya terus semaksimal mungkin karena kontur tanah di timur memungkinkan untuk dibuat sumur resapan,” kata Anwar.
Efektivitas sumur resapan dalam menanggulangi banjir, kata Anwar, terlihat di jalan Di Pandjaitan yang dulu terkenal rawan banjir hingga berhari-hari. Kini kawasan tersebut sudah bebas banjir.
“Tapi sekarang ini mana? Nggak ada kan alhamdulilah. Mudah-mudahan tidak terjadi banjir karena konsep kemarin semua gedung-gedung di sana itu buang ke kali. Setelah saya cek beberapa gedung itu tidak ada sumur resapan maka saya sampaikan dia harus buat sumur resapan,” jelasnya.
Sebelumnya, Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono membongkar sumur biopori atau sumur resapan yang mengancam keselamatan warga.
Hal ini disampaikan Nirwono mengingat adanya korban kendaraan yang terperosok sumur resapan di Jalan Batu Ceper Raya pada Sabtu (31/12/22) kemarin. Satu unit truk molen nyaris terbalik akibat sumur buatan Anies itu amblas.