IPOL.ID – Pemkot Tangerang memastikan akan menambah sumur biopori jumbo pada tahun ini. Sumur resapan ini diyakini bisa mengendalikan banjir di saat cuaca ekstrem dengan intensitas hujan yang tinggi di wilayahnya.
Wali Kota Tangerang, H Arief R Wismansyah menginstruksikan agar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait mengoptimalkan sistem resapan air.
“Saat ini, Kota Tangerang telah memiliki 1600 titik sumur biopori jumbo serta 2 kolam retensi di Taman Cipulir dan Cimone Permai. Dan direncanakan pada tahun 2023 ini akan dibangun 20 titik sumur resapan dan 50 biopori tambahan,” ujar Arief dilansir dari laman resmi Pemkot Tangerang, Senin (9/1).
Salah satu titik rawan genangan, kata Arief, adalah wilayah Kecamatan Larangan. Bersama jajarannya, Arief melakukan pengecekan di sejumlah titik penampungan dan saluran air sebagai langkah antisipasi tingginya curah hujan akibat cuaca ekstrem tersebut.
“Jika dirasa masih kurang ya saran saya agar ditambah lagi inletnya agar air yang masuk ke sumur retensi lebih banyak sehingga penyerapan juga bisa lebih besar,” katanya saat melakukan pengecekan kolam retensi di Taman Cipulir, Kelurahan Cipadu Jaya.
Lebih lanjut, Arief juga melakukan pengecekan ground tank di salah satu fasilitas umum di Kelurahan Kreo Selatan yang juga merupakan salah satu titik rawan genangan. Dia meminta SKPD terkait untuk memastikan tingkat penyerapan infrastruktur pengendali banjir itu optimal.
“Pastikan penyerapannya optimal, kalau masih kurang ya berarti harus dibuatkan tempat penampungan air sementara, supaya air yang antri bisa parkir dulu sebelum diserap,” katanya.
Selain sistem resapan air, Arief juga menekankan pentingnya normalisasi saluran air guna memaksimalkan sistem drainase dan jalur pembuangan air.
“Dan kalau kita perhatikan ini ada penyempitan saluran ya jadi harus dilakukan normalisasi agar sistem drainasenya berjalan lancar. Selain itu juga perlu membersihkan sampah-sampah yang menjadi penyumbat jalan air juga, karena itu perlu koordinasi juga PU sama DLH,” ungkap Arief.
Lebih lanjut, Arief mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan serta mengajak masyarakat membuat sumur resapan di rumah masing-masing guna membantu meminimalisir genangan air akibat curah hujan yang tinggi.
“Mencegah banjir ini adalah tanggung jawab kita bersama karena itu minta tolong untuk membuang sampah pada tempatnya. Jangan malah membuang sampah sembarangan seperti di separator jalan apalagi di sungai atau saluran-saluran air,” tegasnya.
“Tolong juga untuk membuat sumur resapan di rumah masing-masing agar dapat membantu meningkatkan daya resap air sehingga genangan dapat diminimalisir,” tambah Arief. (Peri)