IPOL.ID – Ketua Forum Warga Kota (Fakta), Azas Tigor Nainggolan, menyoroti sistem keamanan halte dan bus Transjakarta. Sebab, penumpang Transjakarta seringkali menjadi incaran oleh pelaku Pelecehan, baik di halte maupun di dalam armada bus.
Teranyar beredar sebuah video pengaduan penumpang bus Transjakarta yang ketakutan ketika sedang menunggu kedatangan bus di halte Kramat Jati, Jakarta Timur. Penumpang perempuan yang sekaligus perekam video merasa ketakutan lantaran terduga pelaku pelecehan sering muncul di halte pada pukul 20.00-22.00 WIB.
“PT Transjakarta harus melakukan penjagaan ketat di halte dan juga dalam bus untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual terhadap penumpang Transjakarta,” ujar Azas dalam keterangan tertulis, Senin (9/1/).
Menurutnya, Transjakarta harus meningkatkan sistem keamanan dan keselamatan di halte dan di dalam armada bus. Sistem keamanan ini harus menjadi indikator standar pelayanan minimum (SPM) yang diterapkan Transjakarta maupun mitra operator.
Untuk itu, Azas mendorong PT Transjakarta untuk aktif membantu para penumpang yang merasa ketakutan, karena menjadi incaran pelaku pelecehan seksual yang mengincar mayoritas penumpang perempuan.
“Mencegah lebih baik, dari pada menangani setelah terjadi pelchan seksual. Situasi ancaman di halte Kramat Jati adalah sebuah peringatan keras agar PT Transjakarta segera bertindak kepada pelaku dan mencegah pelecehan berikutnya,” katanya.
Lebih lanjut, Azas mengingatkan PT Transjakarta untuk bekerja sesuai dengan arahan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono yang telah meminta PT Transjakarta untuk memprioritaskan keselamatan para penumpang.
“Seperti dikatakan oleh Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bahwa Transjakarta harus menjadikan keselamatan menjadi prioritas utama dalam setiap pelayanan Transjakarta,” tandasnya. (Peri)