Sharif mengatakan, mereka yang berada di balik serangan itu tidak ada hubungannya dengan Islam. “Seluruh bangsa berdiri bersatu melawan ancaman terorisme,” tegasnya.
Ledakan itu terjadi hari Senin (30/1), sekitar pukul 13.30 waktu setempat saat salat Ashar di kota barat laut, dekat perbatasan Pakistan dengan Afghanistan.
Sebuah video yang beredar di media sosial dan diverifikasi oleh BBC menunjukkan bahwa setengah dari tembok runtuh. Masjid itu ditutupi batu bata dan puing-puing saat orang-orang memanjat puing-puing untuk melarikan diri.
Beberapa jam setelah ledakan, BBC News menyaksikan sebuah fasilitas yang penuh dengan korban luka, banyak yang masih mengenakan seragam polisi.
Beberapa ditutupi krim luka bakar, kulit mereka merah karena luka bakar akibat ledakan. Yang lain mengalami patah tulang karena tertimpa puing-puing yang berjatuhan.
Seorang pria mengatakan, dia masih tidak bisa mendengar karena suara ledakan itu. Pria lain mengatakan dia telah diselamatkan setelah terjebak di bawah reruntuhan selama hampir satu jam. (ahmad)