IPOL.ID – Kegiatan pendidikan dasar mahasiswa pencinta alam (diksar mapala) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan memakan korban jiwa. Virendy Marjefy (19), mahasiswa Fakultas Teknik meninggal saat mengikuti Diksar Mapala 09 di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Virendy meninggal saat mengikuti kegiatan lintas alam dengan menempuh jalur Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Jumat malam (13/1).
Korban saat itu mengikuti Diksar Mapala Unhas bersama 25 peserta lainnya.
Dugaan sementara, korban meninggal akibat kelelahan saat mengikuti kegiatan di alam terbuka hingga mengalami sesak nafas.
Kabag Humas Unhas, Supratman S Athana membenarkan ada mahasiswa meninggal saat Diksar Mapala 09.
Hanya saja, dia belum mengetahui secara pasti kronologi korban sampai meninggal dunia.
“Saya sementara cari tahu juga, Tapi saat ini korban sudah dibawa ke rumah duka,” katanya kepada wartawan, Sabtu (14/1).
Sementara itu pihak keluarga baru mengetahui korban meninggal pada Sabtu pagi (14/1).
Pihak keluarga pun meminta pertanggung jawaban pihak kampus. Keluarga menaruh curiga lantaran meninggalnya korban terkesan ditutup-tutupi.
Pihak keluarga baru diberitahu setelah jenazah almarhum berada di Rumah Sakit Grestelina, pada Sabtu pagi (14/1).
“Kami minta pihak kampus Unhas selidiki, kalau memang ada keganjalan, harus bertanggung jawab,” kata Ibu almarhum, Pemilo Tulung.
Jenazah saat ini disemayamkan di rumah duka di Jalan Satelit, Kecamatan Tamalanrea, Makassar.
Ketua Mapala 09 Unhas, Ibrahim mengatakan, jika korban sempat tidak enak badan saat mengikuti pendidikan dasar.
“Maghrib kemarin korban tidak enak badan tapi tetap jalan. Sekitar jam 11 malam, dia sudah tidak sadarkan diri,” ujarnya.
Panitia kemudian langsung mengevakuasi korban turun dari gunung, namun korban meninggal saat dalam perjalanan.
“Kami evakuasi dari atas gunung turun ke permukiman warga sekitar lima jam. Subuh baru tiba. Jadi pagi baru infokan keluarga, karena juga baru dapat jaringan,” katanya. (Far)