“Kami di Kementerian Keuangan sebagai bendahara negara akan terus melakukan tugas kita menjaga keuangan negara menjadi instrumen yang bisa diandalkan untuk pembangunan. Untuk melindungi rakyat pada saat rakyat menghadapi ancaman seperti pandemi. Untuk melindungi masyarakat pada saat mereka menghadapi shock seperti harga minyak yang melonjak 2-3 kali lipat. Itu pakai uang negara. Guncangan yang luar biasa itu bisa memporak-porandakan sebuah negara, sebuah perekonomian, dan sebuah bangsa dan masyarakat . APBN biasanya menjadi shock absorber, menjadi penahan guncangan,” tegas Menkeu.
Dengan begitu, Sri Mulyani berharap agar fasilitas yang dibangun menggunakan dana APBN dalam hal ini adalah Universitas Islam Negeri Malang Maulana Malik Ibrahim akan bisa menjadi universitas kelas dunia dan yang terbaik di dunia.
“Jadi jangan hanya berpikir kelas lokal atau kelas nasional, ambisinya adalah menjadi kelas dunia. dan saya haqqul yakin itu bisa dilaksanakan oleh civitas akademikanya,” tukas Menkeu. (ahmad)