“Tugas OJK melindungi konsumen termasuk masyarakat Indonesia di Marunda ini. Jangan sampai terjebak pinjaman online ilegal. Di DPR sudah menyetujui penambahan dana Rp460 triliun untuk KUR. Bunganya disubsidi dari 14 persen menjadi 6 persen per tahun,” kata Kamrussamad.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, indeks literasi dan inklusi keuangan perempuan di Indonesia telah mencapai 50,30 persen dan 83,88 persen. Untuk pertama kalinya, indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, dimana indeks literasi keuangan laki-laki sebesar 49,10 persen. Selain itu, tingkat literasi pengusaha/wiraswasta sebesar 56,99 persen dan tingkat inklusi sebesar 95,53 persen.
Hasil survei tersebut mencerminkan bahwa kelompok perempuan saat ini sudah mulai sadar akan pentingnya literasi keuangan karena mereka merupakan role model pertama di lingkungan keluarga.
Sedangkan bagi pelaku UMKM pengusaha membutuhkan literasi keuangan sebagai keterampilan yang harus dikuasai karena berguna untuk mengelola hasil usaha dan mencegah dari jeratan lilitan utang maupun penipuan. (Sol)