Penerbitan Perppu Cipta Kerja adalah ironi besar karena mengkhianati upaya serius masyarakat pesisir yang berjuang untuk menyelamatkan hidup dari dampak buruk krisis iklim. Walhi mencatat telah banyak desa pesisir tenggelam. Setiap tahun, 1 hektar tanah hilang di sepanjang kawasan pesisir Demak, Jawa Tengah, akibat meningkatnya permukaan air laut.
Sementara itu, jumlah nelayan yang meninggal di laut akibat krisis iklim terus terjadi. Dalam satu tahun, nelayan hanya bisa melaut selama enam bulan. Setiap tahun, ratusan nelayan meninggal di laut. Tahun 2020, jumlah nelayan yang meninggal tercatat 251 orang.
Perppu Cipta Kerja juga ironi besar karena diterbitkan hanya berselang enam pekan setelah selesainya perhelatan akbar Conference of Parties (COP) ke-27 di kota Sharm el-Sheikh, Mesir. Dalam pidatonya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin di hadapan para pemimpin dunia saat itu menyebut Indonesia berhasil melakukan langkah nyata memerangi krisis iklim dengan cara lead by example kepada negara lain.