Dari perhitungan yang dilakukan Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD DKI Jakarta, pihaknya memperkirakan nilai kerusakan dan kerugian pasca bencana kebakaran selama tahun 2022 senilai lebih dari Rp130 miliar.
“Didapati hasil perhitungan perkiraan jumlah kerugian pasca kebakaran di sektor pemukiman selama tahun 2022 ditaksir mencapai angka Rp130.664.015.650”, katanya.
Adapun untuk kejadian banjir yang tertinggi terjadi pada bulan Oktober (19 kejadian), begitu pula untuk kejadian jalan tergenang (62 kejadian). Hal ini disebabkan karena pada bulan Oktober menjadi waktu peralihan dari musim kemarau menjadi musim penghujan.
Sedangkan untuk kejadian bencana angin kencang tertinggi terjadi pada bulan maret sebanyak 5 kejadian, berbanding lurus dengan kejadian pohon tumbang yang tertinggi terjadi pada bulan maret sebanyak 133 kejadian.
Sepanjang tahun 2022, BPBD Provinsi DKI Jakarta juga turut terlibat dalam misi kemanusiaan membantu masyarakat daerah lain yang tertimpa bencana, dengan mengirimkan Satgas Kolaborasi Penanganan Bencana untuk kejadian gempa bumi di Kab. Pasaman Barat (Sumbar), Kab. Pandeglang (Banten), dan Kab. Cianjur (Jabar) serta erupsi awan panas guguran di Gunung Semeru Kab. Lumajang (Jatim).