IPOL.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mengungkapkan, selama sepekan ini Kabupaten Bekasi masih dalam status Siaga Bencana Hidrometeorologi. Untuk itu, pihaknya akan fokus dalam menangani banjir rob yang menerjang tiga titik rawan bencana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Muchlis mengatakan, pihaknya telah melakukan penanganan dan mengirim logistik bantuan untuk warga yang terdampak banjir rob di tiga wilayah, yakni Kecamatan Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya.
“Kita sudah memberikan bantuan seperti logistik, bambu dan karung juga sudah kita kirim beberapa hari lalu. Karena rob ini penanganannya harus ekstra, ditambah curah hujan yang tinggi, sehingga kita berharap kepada masyarakat di sana lebih waspada, ada rekan-rekan relawan yang siap membantu seandainya air rob naik tinggi kembali,” ujar Muchlis dilansir dari laman resmi Pemkab Bekasi, Jumat (6/1/2023).
Berdasarkan informasi dari prakiraan cuaca BMKG, ungkapnya, potensi bencana hidrometeorologi di Bekasi akan terjadi hingga hari ini. Namun, tegasnya, kecenderungan cuaca ekstrem akan terjadi hingga sepekan ke depan.
“Tapi kalau kita lihat kecenderungannya, satu minggu ke depan masih sama seperti ini, tapi yang jelas memang kita statusnya siaga Hidrometeorologi sekarang,” ucapnya
Untuk itu, dia mengimbau kepada warga Kabupaten Bekasi untuk siaga, khususnya bagi warga yang tinggal di titik-titik rawan bencana. Bahkan, pihaknya telah menyiapkan personel dan peralatan hingga 24 jam.
“Jadi kita tetap siaga. Personil kita siagakan piket 24 jam, termasuk kesiapan peralatan, kita juga komunikasi dengan rekan-rekan di lapangan, baik aparat desa, kecamatan, Destana, FPRB, dan rekan-rekan relawan,” jelasnya.
“Kita sudah siapkan, apabila ada evakuasi dan sebagainya, perahu dan lainnya kita sudah siapkan,” tambahnya.
Muchlis menyampaikan Pemkab Bekasi akan berupaya semaksimal mungkin agar resiko bencana dapat terus dikurangi.
“Pemkab Bekasi akan berupaya memberi bantuan dan melakukan penanganan, kita tetap melakukan upaya agar mengurangi resiko-resiko bencana yang mungkin terjadi,” tuturnya. (Peri)