IPOL.ID – Upaya percepatan penurunan stunting sangat tergantung dari komitmen kepala daerah. Berdasarkan hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, sejumlah daerah mengalami penurunan prevalensi stunting yang signifikan. Salah satunya adalah Kabupaten Taliabu di Provinsi Maluku Utara.
Berdasarkan SSGI Tahun 2021, prevalensi stunting di Kabupaten Taliabu berada pada angka 35,2 persen dan merupakan yang tertinggi dibandingkan 10 kabupaten dan kota lain di Provinsi Maluku Utara. Namun berdasarkan SSGI tahun 2022 prevalensi stuntingnya turun signifikan 11,5 persen, menjadi 23,7 persen dan menjadi daerah dengan prevalensi stunting terendah ketiga di Provinsi yang dikenal dengan sebutan Maloku Kie Raha atau Kesultanan Empat Gunung di Maluku ini.
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo dengan Wakil Gubernur Maluku Utara H.M Al Yasin Ali di kantor BKKBN pusat di kawasan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat (10/2).