IPOL.ID – Teknologi digital terus berkembang di era internet of things (IoT) sekarang ini. Dampaknya sangat positif, segala urusan bisa diselesaikan lewat ponsel cerdas. Meski demikian, belum ada identitas sebagai penanda ketika bertransaksi secara online.
“Waktu itu kita belum punya identitas digital ketika berbelanja online atau bertransaksi digital,” ujar Dirjen Zudan Arif Fakrulloh dalam Dukcapil Goes To Campus di Universitas Dipenogoro, Semarang, Selasa (14/2).
Dia menilai, identitas digital juga membantu memperkuat digital trust dalam bertransaksi di dunia maya.
“Sekarang dikenal yang namanya digital trust. Belanja di Tokped, Lazada, kita nggak pernah mengenal siapa penjual, sebaliknya pun begitu. Tapi masyarakat saling percaya mengirimkan uang. Nah, dengan IKD, digital trust itu makin diperkuat. Sebab antara penjual dan pembeli bisa saling mengenal karena ada identitas masing-masing,” jelasnya.
Rektor UNDIP Yos Yohan Utama menyatakan, identitas digital sangat bermanfaat. Sebab banyak sekali urusan menjadi lebih mudah. Misalnya, masyarakat tidak usah banyak menyimpan dokumen kependudukan yang rawan rusak dan hilang. “Simpan dokumen kependudukan secara digital dalam aplikasi Identitas Kependudukan Digital. Itu sangat aman,” tegas Yos.