“Dan kami meyakini di tahun 2022 ini rentang pertumbuhan ekonomi batam itu ada di kisaran 5,5 sampai dengan 6,8 persen. Ini adalah hasil dari kebijakan Pemkot Batam yang tetap menjaga aktivitas industri dan pembangunan daerah saat pandemi,” ucap Yusfa.
Pertumbuhan ekonomi juga terlihat dari mulai pulihnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Batam. Pada tahun 2020, jumlah wisatawan hanya sekitar 2.000 orang, sementara pada tahun 2022 sudah lebih dari 565 ribu. Jumlah tersebut akan meningkat seiring pembangunan infrastruktur seperti peningkatan lebar jalan, Bandar Udara Internasional Batam, dan penyediaan transportasi publik seperti Lintas Rel Terpadu (LRT).
“Targetnya nanti bisa mencapai 30, 40 juta orang yang keluar masuk ke batam melalui bandar udara saja. Bisa kita bayangkan kalau nanti trafik sebanyak itu, tentu ini akan memunculkan multiplier effect. Ini akan memunculkan peluang-peluang bisnis yang besar dan ini tentu juga akan membutuhkan listrik yang banyak,” tutur Yusfa.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan seiring dengan pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan konsumsi listrik di Batam juga mengalami lonjakan signifikan. Sepanjang tahun 2022, konsumsi listrik meningkat sebesar 14,71 persen dari 2,56 juta Megawatt hour (MWh) pada tahun 2021 menjadi 2,94 juta MWh pada tahun 2022.