IPOL.ID – Empat hari kebanjiran, warga Kebon Pala, RW 04 dan RW 05, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, hingga kini belum mendapat bantuan makanan siap saji dan bantuan untuk membersihkan lumpur.
Hujan deras dengan intensitas tinggi yang turun sejak Jumat (24/2) hingga Senin (27/2) ini, permukiman warga Kebon Pala terdampak banjir. Namun demikian, warga harus bersabar menghadapi banjir dan luapan Sungai Ciliwung yang merendam permukimannya.
Mereka harus memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, dan pontang-panting membersihkan timbunan lumpur tebal bercampur sampah imbas banjir dari rumah dan jalan lingkungan.
“Belum ada bantuan makanan. Bersih-bersih lumpur dan sampah dari hari Jumat kemarin sampai sekarang juga kita bersih-bersih,” tutur Ketua RT 13/RW 04, Sanusi di kawasan Kebon Pala, Senin (27/2).
Hanya bantuan evakuasi dari petugas gabungan Polairud, Brimob, Satpol PP, dan Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, didapat selama empat hari terdampak.
Padahal jarak antara permukiman warga RW 04 dan RW 05 Kebon Pala yang terdampak banjir luapan Sungai Ciliwung dengan kantor Kelurahan Kampung Melayu hanya berkisar 100 meter.
“Pas hari Sabtu dan Minggu banjir sempat surut, tapi belum surut total karena bagian belakang rumah warga masih terendam sekitar 20 sentimeter. Kalau Senin siang ini ketinggian 1,7 meter,” kata Sanusi.
Dia mengatakan, selama empat hari terdampak banjir, ketinggian luapan Ciliwung paling parah terjadi pada Senin ini. Hingga membuat belasan warga mengungsi.
Tercatat 11 jiwa yang merupakan warga lanjut usia (lansia) dan bayi di bawah lima tahun (balita) mengungsi ke lantai tiga kantor Kelurahan Kampung Melayu akibat banjir luapan Ciliwung.
“Dengan ketinggian 1,7 meter sekarang belum tahu kapan surutnya. Mungkin bisa besok, karena dari hari Jumat sampai sekarang saja belum surut total. Ini sekarang air stag,” katanya. (Joesvicar Iqbal)