IPOL.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro bersama lintas instansi gabungan mengevakuasi sebanyak 77 jiwa ke Museum Siau Timur, Kabupaten Sitaro. Hal ini, menyusul adanya erupsi Gunungapi Karangetang yang terjadi sejak Rabu (8/2).
Data terangkum pada Kamis (16/2), sebanyak 77 jiwa mengungsi terdiri dari 39 laki-laki dan 38 perempuan. Rinciannya 5 balita, 7 anak-anak, 45 dewasa, dan 20 lansia. Namun demikian, hingga berita ini diturunkan belum ada laporan apakah ada korban jiwa atau tidak.
“Museum Siau Timur diputuskan untuk menjadi lokasi pengungsian terpusat setelah sebelumnya beberapa warga sempat mengungsi di beberapa titik, seperti Gereja Siloam Kampung Salili, rumah kerabat dan sebagainya,” terang Kasub Kedaruratan Logistik BPBD Kabupaten Sitaro Meydy Laurens, Kamis (16/2).
Meydy mengungkapkan, pihaknya bersama Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Damkar, PMI, Tagana, TNI, Polri dan Pemerintah Kecamatan Siau Timur telah menyiagakan pengungsian beserta segala kebutuhan dasarnya. Selain tempat tidur yang layak, lintas instansi juga mendirikan dapur umum dan fasilitas air bersih.
“Untuk saat ini pengungsian sudah berjalan. Selain BPBD ada beberapa instansi juga yang terlibat dalam penanganan,” terang Meydy dalam keterangan tertulisnya.
Status Gunungapi Karangetang Siaga
Gunungapi Karangetang yang berada di Pulau Siau dengan ketinggian 1.784 mdpl telah dinaikkan menjadi level III atau Siaga, seiring meningkatnya aktivitas vulkanik sejak sepekan terakhir.
Sebagaimana menjadi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, dalam tingkat aktivitas Level III (Siaga) masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah utama serta 3.5 kilometer pada sektor selatan dan tenggara.
Pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan Gunungapi Karangetang oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Masyarakat di sekitar Gunungapi Karangetang diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi dan agar senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.
Pada musim hujan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunungapi Karangetang agar mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.
“Pemerintah Daerah diharapkan untuk senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunungapi Karangetang di Desa Salili, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Sitaro atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,” pungkasnya. (Joesvicar Iqbal)