Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Isnawa Adji menjelaskan, tahun 2022, Jakarta mengalami efek guncangan gempa sebanyak 27 kali guncangan sekalipun titik koordinat gempa ada di luar Jakarta. Apalagi diketahui terdapat sesar baribis di Selatan Jakarta.
“Kita belajar dari kejadian di Cianjur. BNPB mengatakan, dalam tujuh detik gempa Cianjur, kerugiannya mencapai Rp7 triliun. Jakarta itu ada lebih dari 2000 bangunan bertingkat. Mulai dari tingkat empat sampai dengan yang lebih tinggi. Konstruksi tahan gempa mungkin sudah dioptimalkan di bangunan yang lebih tinggi. Tetapi yang rawan adalah rumah-rumah, bangunan-bangunan dibawah empat lantai yang tidak memadai,” ujarnya.
Belajar dari pengalaman gempa Turki, evakuasi korban berkejaran dengan waktu. Karenanya, dibutuhkan peralatan tekhnologi canggih untuk mempercepat evakuasi untuk meminimalisir korban. Misalnya alat pendeteksi panas suhu tubuh manusia, searching kamera untuk menemukan korban diantara reruntuhan, termasuk breaker untuk menjebol beton reruntuhan.