IPOL.ID – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan komitmennya menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi melakukan perbaikan atau transformasi manajemen penyelenggaraan kompetisi sepak bola Indonesia.
Komitmen itu ditunjukkan dengan menggelar kursus manajemen pengamanan stadion yang digelar selama sembilan hari dengan menghadirkan pemateri seorang Profesor dari Conventry University Inggris. Selain Polri, seluruh pihak terkait juga mengikuti pelatihan tersebut.
Sigit berharap dengan pelatihan ini, pengamanan pertandingan sepak bola di Indonesia akan meningkat seperti standar di Inggris.
“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh pengajar dari Conventry University yang telah memberikan seluruh kemampuan untuk membantu kami meningkatkan standar pengamanan sepak bola di Indonesia seperti standar Inggris,” kata Sigit dalam pemaparan penutupan pelatihan manajemen pengamanan sepak bola di Mabes Polri, Rabu (1/1).
Sigit menyatakan, Presiden Jokowi telah memberikan arahan untuk melakukan perbaikan serta melakukan transformasi dalam penyelenggaraan olahraga di Indonesia yang lebih baik dari sisi penyelenggaraan, keamanan, pengaturan suporter dan penonton.
“Sehingga semua bisa terselenggara dengan baik dan semuanya baik penonton penyelenggara pemain semuanya betul-betul bisa diamankan,” katanya.
Selain mendatangkan pengajar langsung dari Inggris, Sigit mengungkapkan bahwa kesungguhan Polri untuk mewujudkan perbaikan manajemen penyelenggaraan kompetisi sepak bola Indonesia, Polri telah menerbitkan Peraturan Polri (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 Tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga.
“Dimana di dalamnya mengatur bagaimana menggunakan personel kemudian yang terutama adalah analisa terhadap risiko khususnya stadion yang akan digunakan. Sehingga di situ kemudian bisa ditentukan dengan kapasitas yang ada dan pintu-pintu keluar, pintu masuk, exit, kemudian bagaimana kesiapan kesehatan yang ada, semuanya menjadi satu kesatuan,” jelas dia.
Dalam Perpol itu, kata Sigit, juga telah diatur dengan formulasi tertentu dalam menetapkan kapasitas penonton. Dalam hal ini sudah ditetapkan dalam pertandingan Piala AFF dan Liga I.
Selain itu mantan Kabareskrim Polri itu menjelaskan bahwa, pelatihan dengan pemateri dari Inggris yang terlibat langsung dalam manajemen pelaksanaan Piala Dunia di Qatar lalu, telah berakhir.
Sigit pun berharap, para peserta yang mendapatkan kursus tersebut dapat menyerap seluruh ilmu dan pengatuhan manajemen sepak bola sebagaimana standar FIFA.
“Tentunya ini menjadi sangat penting karena Indonesia memiliki talent yang luar biasa, penonton yang sangat besar dan ini apabila bisa dikelola dengan baik semuanya akan bisa menumbuhkan pemain yang bisa akan berkompetisi dengan baik, dan harapan kita, kita bisa mewujudkan kompetisi sepak bola yang lebih berkualitas dan tentunya bisa membawa harum nama Indonesia di tingkat internasional,” tandasnya. (Far)